Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Jelang datangnya bulan suci ramadhan, Polres Tulungagung gencar melakukan operasi penumpasan bahan petasan. Hasilnya, dua orang yang kedapatan bertransaksi bahan petasan ditangkap polisi.
Dua pria berinisal MA (28) dan GN (26) warga Blitar diamankan Satreskrim Polres Tulungagung saat melakukan jual beli bahan petasan di wilayah Tulungagung. Dari tangan tersangka polisi juga mengamankan 50 kilogram bahan petasan.
Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra mengatakan, kedua tersangka diamankan di dua tempat berbeda. Pada 18 Maret 2023 pihaknya menangkap tersangka MA saat tengah melakukan transaksi bahan petasan di Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
“Kemudian, kami melakukan penggeledahan di rumah MA di Kecamatan Sanan Kulon, Blitar. Hasilnya, 35 kilogram bahan petasan berhasil kami amankan,” kata AKP Agung kepada Bacaini.id, Senin, 20 Maret 2023.
Polisi juga melakukan pengembangan terhadap kasus ini karena ternyata MA tidak beraksi sendirian melainkan bekerjasama dengan temannya GN (26), warga Kecamatan Ponggok, Blitar. Dari tangan tersangka GN, polisi mengamankan bahan petasan sebanyak 15 kilogram.
“Jadi total bahan peledak yang kami amankan mencapai 50 Kilogram. Dengan rincian, 35,5 kilogram bubuk misiu, 3 kilogram potasium, 250 gram benzoat, 7 kilogram sulfur dan satu kilogram bubuk araang kayu,” sebutnya.
Kepada polisi, keduanya mengaku sebagai peracik dan penjual bahan petasan. Bahan tersebut mereka datangkan secara online. Mereka hendak menjualnya menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Pengakuanya mereka baru kali ini, tetapi jika melihat modusnya mereka sudah lama menjalankan bisnis ini. Mereka menjual bahan petasan melalui online,” tandasnya.
AKP Agung menambahkan, saat ini pihaknya masih mendalami kasus ini termasuk mencari pemasok bahan petasan kepada kedua tersangka. Sementara MA dan GN dijerat dengan Pasal 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira