Bacaini.id, JOMBANG – Kelompok penyandang disabilitas di Kabupaten Jombang menerima bantuan program kemandirian dari Kementerian Sosial. Bantuan secara langsung diserahkan oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Di lokasi penyerahan bantuan, Risma menyampaikan, rasa malu akan stigma negatif membuat Kemensos kesulitan mendapat data akurat kelompok penyandang disabilitas di Indonesia.
“Selama ini, perbaikan data kelompok penyandang disabilitas masih terus kita lakukan,” kata Risma di Balai Desa Sengon, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang siang ini, Sabtu, 28 Januari 2023.
Risma menjelaskan melalui program kemandirian, pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan kelompok disabilitas terutama bagi mereka yang kurang mampu. Namun dia mengaku sedih karena selama ini banyak penyandang disabilitas di berbagai daerah yang malah sengaja disembunyikan keluarganya.
“Biasanya kelompok disabilitas ini disembunyikan, terutama ODGJ atau lumpuh sama sekali, keluarganya menganggap aib,” ungkapnya.
Dampak dari hal itu, pemerintah sering mengalami kesulitan saat akan melakukan pendataan. Sehingga pemberian bantuan dan program kemandirian untuk kelompok disabilitas selalu saja tidak maksimal.
Mantan Wali Kota Surabaya ini meminta masyarakat yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas untuk bisa lebih terbuka. Tujuannya, agar bisa mendapatkan penanganan lebih maksimal dari pemerintah.
“Dengan kegiatan seperti ini kita berharap mereka bisa keluar, data kita bisa lebih bagus. Kalau ada bantuan kami lebih tepat,” jelasnya di hadapan keluarga penerima bantuan.
Dalam kegiatan ini Kemensos membagikan bantuan berupa alat bantu untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Diantaranya sebanyak 35 kursi roda manual, 17 kursi roda elektrik, satu buah kursi roda adaptif dan tiga buah kruk dengan total sebesar Rp534,5 juta.
“Harapannya, kelompok disabilitas tidak lagi menggantungkan bantuan pada orang lain saat beraktifitas. Mereka bisa mengerjakan aktivitas di rumah maupun di luar rumah secara mandiri,” ujar Risma.
Sebelum menyerahkan bantuan, Mensos sempat berdialog dengan keluarga penyandang disabilitas sekaligus mengedukasi keluarga agar bisa lebih terbuka kepada pemerintah dan masyarakat sekitar. Disampaikannya, anak-anak penyandang disabilitas tetap harus mendapatkan perhatian dan penanganan, baik untuk pengembangan lingkungan sosial maupun pendidikannya.
“Menyembunyikan mereka hanya akan menambah penanganan kehidupannya semakin memburuk,” tandasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira