Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Pengerjaan proyek pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) Tulungagung dengan anggaran miliaran rupiah molor dari target. Dinas PUPR Tulungagung mengancam akan melakukan putus kontrak jika CV. Tumpu Harapan tidak dapat menyelesaikan pembangunan selama tenggat waktu yang diberikan.
Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Dwi Hari Subagyo mengatakan bahwa proses pembangunan MPP sebenarnya sudah 90 persen. Namun capaian itu sudah molor dari target penyelesaian.
“Harusnya sudah selesai pada 15 Desember kemarin,” kata Dwi kepada Bacaini.id, Kamis, 22 Desember 2022.
Menurut Dwi, sebelumnya, pihak CV. Tumpu Harapan menyanggupi pembangunan MPP dapat diselesaikan pada 15 Desember 2022 lalu dengan anggaran mencapai Rp1,1 Miliar. Namun dalam pengerjaannya, pada akhirnya tidak sesuai dengan kesanggupan awal rekanan.
“Pembangunan MPP itu sebenarnya hanya bagian interior saja. Seperti membuat outlet, ruang solat, ruang laktasi, ruang UMKM, ruang VIP, parkiran dan ATM saja. Tapi dalam pengerjaanya mereka molor, tidak sesuai target,” paparnya.
Kemoloran pembangunan MPP Tulungagung disebabkan karena dari pihak rekanan sulit mencukupi kebutuhan aplikasi pelayanan. Bahkan dari rekanan juga sempat tidak bekerja selama tiga minggu sehingga menyebabkan pembangunan MPP Tulungagung terbengkalai.
“Kami sudah melanyankan surat peringatan (SP) 2 kepada rekanan dan memberikan tenggang waktu hingga 27 Desember 2022 untuk bisa menyelesaikan pembangunan MPP. Tapi pihak renakan menyanggupi penyelesaiannya besok (23/12/2022),” ungkap Dwi.
Lebih lanjut, apabila pada 27 Desember 2022 pembangunan MPP Tulungagung ternyata belum selesai, maka pihaknya akan melayangkan SP 3 kepada CV. Tumpu Harapan. Di mana dalam SP 3, Pemkab Tulungagung akan memblacklist serta memutus kontrak kerja dengan pihak rekanan.
“Saya juga sudah meminta agar pembangunan dilakukan lembur dan menambah jumlah personil. Karena kami tidak mau, nantinya ketika soft launching MPP Tulungagung, ternyata pembangunannya belum selesai,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira