Bacaini.id, KEDIRI – Gelaran Dhoho Street Fashion (DSF) ke-7 masih menjadi kegiatan yang sangat ditunggu khalayak ramai. Berbagai karya busana apik berbahan Tenun Ikat asli Bandar Kidul Kota Kediri ditampilkan dalam gelaran ini.
DSF selalu menyuguhkan konsep menarik dan beda dari tahun lalu. Gelaran DSF 7 ini baru kali pertama diadakan malam hari. Namun nyatanya hal ini tidak menyurutkan antusias para tamu undangan maupun masyarakat umum yang ingin menikmati karya busana para desainer.
Menariknya, pada DSF 7 ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berserta Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak, berkesempatan hadir dan ikut serta menyaksikan karya busana tenun ini.
Ditemani oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, mereka hadir dengan balutan busana Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur menuturkan DSF ini gaungnya sudah terdengar di mana-mana. Tenun Ikat Bandar Kidul ini sudah membangun reputasi yang sangat luar biasa.
“Berdasarkan cerita Wali Kota Kediri tadi, sarung goyor ini adalah salah satu yang mendominasi, hanya saja motif dan warnanya masih monoton. Akhirnya sekarang bisa dilihat bahwa Tenun Ikat Bandar Kidul menjadi jauh lebih fashionable,” kata Emil, pada Sabtu, 10 Desember 2022, malam.
Emil juga mengatakan di Provinsi Jawa Timur juga telah bekerjasama dengan Dirjen HAKI, sehingga jika Bandar Kidul memiliki sejarah tentang tenun ikat dari zaman kemerdekaan dan sampai sekarang dilestarikan, hal itu mungkin layak untuk mendapatkan indikasi geografis dalam HAKI. Jadi hanya tenun ikat yang dibuat oleh orang Bandar Kidul yang boleh memiliki branding.
“Dengan tenun ikat didaftarkan HAKI, mudah-mudahan akan meningkatkan minat masyarakat dan nilai jual kain Tenun Ikat Bandar Kidul,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri menceritakan bahwa telah mendaftarkan Tenun Ikat Kediri ini sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Maksud dan tujuan mendaftarkan sebagai HAKI sebagai penanda tempat dan kampungnya tenun ikat itu ada di Bandar Kidul Kota Kediri.
Sekarang penjualan Tenun Ikat Bandar Kidul ini semakin kencang, Abdullah Abu Bakar berharap kolaborasi ini harus terus ada di Kota Kediri sampai kapanpun. Hal itu untuk menjaga bahwa kain tenun ikat ini memang berasal dari Kota Kediri.
“Disamping itu, harapannya Kota Kediri ini bisa menjadi rumah untuk menuangkan kreativitas. Di sini nanti juga ada karya desainer dari teman-teman disabilitas yang tidak kalah bagus, jadi bapak dan ibu juga bisa memesan kepada mereka untuk baju atau lainnya,” tambahnya.**