Bacaini.id, MALANG – Meski menuai kontroversi, penerapan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM di SPBU masih direspon positif oleh masyarakat. Sejak dibuka pada 1 Juli 2022, angka pendaftar di 13 kota/kabupaten saja, sudah mencapai 90 ribu lebih data kendaraan yang masuk aplikasi.
Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, Pertamina melakukan perluasan pendaftaran subsidi di 37 daerah lainnya, termasuk di Malang, Mojokerto dan Madiun.
”Melihat animo itu, maka kami lakukan perluasan pendaftaran di 37 kota dan kabupaten lainnya, termasuk di Kota Malang,” kata Arya saat melakukan sosialisasi di Kota Malang, Sabtu, 16 Juli 2022.
Sebelumnya, penggunaan aplikasi MyPertamina ini sempat menuai respon negatif karena adanya larangan penggunaan telepon genggam di SPBU. Namun disisi lain, Pertamina justru mewajibkan masyarakat menggunakan aplikasi untuk membeli Pertalite dan Solar.
Menurut Arya, kontroversi itu terjadi karena ada kesalahpahaman dan saat ini Pertamina masih dalam tahap pengumpulan data sekaligus memverifikasi data registrasi itu.
”Untuk penerapannya pun masih nunggu Pemerintah Pusat,” imbuhnya.
Selain itu, menurut Arya, penerapan aplikasi ini juga untuk meminimalisir penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran. Banyak pengguna yang tidak berhak menikmati, menyalahgunakan alokasi BBM subsidi ini lewat oknum tak bertanggung jawab.
”Jadi ada penikmat subsidi membeli bensin seharga Rp 5.100 yang ternyata dibawa ke pengepul. Lalu, pengepul itu jual ke industri dengan harga Rp12 ribu. Meski mengetahui hal ini, tapi kami tidak ada wewenang untuk menindaknya,” bebernya.
Sejauh ini, penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran diperkirakan mencapai angka 80 persen. Maka dari itu, dengan adanya program subsidi tepat sasaran BBM, diharapkan dapat mengurangi penyalahgunaan yang terjadi.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mendaftar di website pedulitepat.mypertamina.id atau mendaftar langsung di SPBU yang ditunjuk. Disebutkannya, di Kota Malang ada empat SPBU yang ditunjuk yakni di Fuel Terminal Malang Jalan Halmahera, SPBU 5465105 Jalan Raya Tlogomas, SPBU 5165116 Jalan Raya Langsep dan SPBU 5465170 di Jalan Terusan Sulfat.
Selanjutnya, setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code unik yang akan diterima melalui email. QR Code bisa dicetak dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak perlu mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa telepon ganggam ke SPBU.
”Kalau sekarang ini masih bisa beli tanpa aplikasi. Tapi kami harap masyarakat mulai mendaftarkan diri dan kendaraannya, khususnya untuk kendaraan roda empat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arya menyampaikan bahwa Pertamina juga memastikan penerapan aplikasi ini tidak bermaksud untuk menyulitkan masyarakat. Melainkan untuk melindungi masyarakat rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi.
“Kami harap, nantinya data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijaksanaan energi bersama pemerintah serta mencegah potensi terjadinya penyalahgunaan atau kasus penyelewengan BBM subsidi di lapangan,” pungkasnya.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira