• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, October 23, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Puluhan Sapi di Jombang Terinfeksi Mulut Kuku, 5 Sapi Mati

ditulis oleh Editor
13/05/2022
Durasi baca: 3 menit
536 5
0
Puluhan Sapi di Jombang Terinfeksi Mulut Kuku, 5 Sapi Mati

Tim penangan PMK memantau kondisi sapi milik warga. Foto: Bacaini/Syailendra

Bacaini.id, JOMBANG – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi mulai terdeteksi di Kabupaten Jombang. Tercatat sudah ada 96 ekor sapi terindikasi penyakit yang menyerang hewan ternak ini.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, dari 96 sapi lima diantaranya mati. Petugas langsung mengambil langkah dengan mengisolasi dan melakukan penanganan lanjutan.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Agus Susilo Sugioto mengatakan puluhan ternak yang terindikasi PMK tersebar di empat kecamatan, yakni kecamatan Wonosalam, Mojowarno, Tembelang dan terakhir Kabuh.

“Kita terus melakukan pengawasan dan penanganan hewan yang sudah terindikasi terjangkit PMK,” ujar Agus kepada Bacaini.id, Kamis, 12 Mei 2022.

Agus menyebut seluruh sapi yang terindikasi sudah diambil sampel dan menunggu hasil tes laborat. Pihaknya juga melakukan pemantauan intensif di lokasi-lokasi yang sudah terdeteksi di empat kecamatan tersebut.

Menurutnya, lima ekor sapi yang dinyatakan mati mendadak adalah sapi anakan. Kondisi sapi membusuk karena tidak mau menyusu induknya yang diduga terjangkit PMK. Sedangkan sapi anakan itu belum bisa makan rumput dan hanya mengandalkan asupan susu induknya.

“Jadi kalau induknya sakit otomatis rasa susunya juga tidak enak, akhirnya mati karena tidak dapat asupan makanan,” terangnya.

Menurut informasi, beberapa ekor sapi yang dinyatakan suspek PMK dan mati itu baru saja dibeli dari wilayah Balongpanggang, Kabupaten Gresik dan juga dari wilayah perbatasan Mojokerto.

Sementara untuk penanganan wabah ini, Dinas Peternakan Jombang sudah melakukan upaya penyuntikan obat-obatan memisahkannya dengan sapi yang sehat.

 “Kami juga membentuk gugus tugas untuk pengendalian PMK. Setiap hari ada 12 petugas yang berkeliling di kecamatan yang terindikasi suspek PMK,” imbuhnya.

Sementara gugus tugas PMK yang berada di Kecamatan Tembelang menyebut kondisi dua ekor sapi milik warga yang terjangkit PMK sudah membaik. Satu sapi sudah bisa makan dan berdiri, sedang satu lagi masih mendapat penanganan karena masih tidak bisa berdiri.

Camat Tembelang, Agus Santoso menyebut dua ekor sapi yang terindikasi PMK adalah milik warga Dusun Kendilwesi, Desa Pulorejo. Di desa tersebut wabah PMK juga sudah menyebabkan dua ekor sapi anakan mati.

“Ada satu sapi yang diketahui terjangkit PMK sejak empat hari yang lalu dan saat ini kondisinya cukup parah,” kata Agus.

Menurutnya, tim satgas penanganan PMK sudah memberikan vitamin dan melakukan penyemprotan desinfektan.

“Diharapkan dalam masa inkubasi selama 14 hari, kesehatan sapi bisa pulih setelah dilakukan penanganan,” pungkasnya.

Meskipun jumlah kasus PMK terus bertambah, pemerintah meminta peternak tidak panik apalagi dengan menjual hewa ternaknya jauh dibawah harga normal. Sebab satgas penanganan PMK yang dibentuk akan secepatnya melakukan penanganan setelah menerima laporan.

Penulis: Syailendra
Editor: Novira

https://www.youtube.com/watch?v=-kcblebGSoE&ab_channel=BacaIniOfficial
Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: jombangpenyakit mulut dan kuku
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Eaby Dorong Pemerintah Trenggalek Lebih Terbuka Lewat Uji Publik Ranperda Keterbukaan Informasi

Eaby Dorong Pemerintah Trenggalek Lebih Terbuka Lewat Uji Publik Ranperda Keterbukaan Informasi

penyakit tanaman hias

Apa Saja Penyakit Tanaman Hias? Selain Daun Pucat dan Gosong

oknum kiai dan gus di ponpes Trenggalek terdakwa pencabulan

Jumlah Santri Korban Pencabulan di Ponpes Trenggalek Bertambah

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15602 shares
    Share 6241 Tweet 3901
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16623 shares
    Share 6649 Tweet 4156
  • Seruan Boikot TRANS 7 Meluas Hingga ke Kampung Halaman Tan Malaka

    818 shares
    Share 327 Tweet 205
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2929 shares
    Share 1172 Tweet 732
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10883 shares
    Share 4353 Tweet 2721

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112