• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, September 3, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Fenomena Perang Sarung di Kediri

ditulis oleh redaksi
29/04/2022
Durasi baca: 3 menit
600 32
1
Fenomena Perang Sarung di Kediri

Anggota Satpol PP Kota Kediri menjaga jembatan lama usai terjadi perang sarung. Foto: Satpol PP

Bacaini.id, KEDIRI – Aksi perang sarung belakangan marak terjadi di sejumlah daerah, termasuk Kediri. Sebuah video viral di media sosial yang merekam aksi perang sarung kelompok remaja secara brutal.

Perang sarung yang terjadi di bulan ramadan itu diketahui melibatkan dua kelompok pemuda dari Desa Sekoto, Kecamatan Badas melawan pemuda Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Bukan sekedar hiburan, perang sarung yang mereka lakukan merupakan bagian dari aksi tawuran.

Karenanya ujung sarung yang dipergunakan untuk memukul lawan diisi dengan berbagai benda mematikan seperti batu. Jika mengenai anggota tubuh lawan, dipastikan akan menimbulkan cedera.

baca ini Tarung Sarung Tradisi Warga Bugis Menjaga Kehormatan

Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho membenarkan jika perang sarung tersebut merupakan aksi tawuran antar kelompok remaja. Saat insiden terjadi, petugas kepolisian langsung melakukan penyisiran di lokasi. Hasilnya, petugas mengamankan sejumlah remaja yang terlibat perang sarung tersebut.

“Kejadiannya Hari Rabu (27 April 2022) dini hari setelah sahur. Para remaja itu berada di satu lokasi dan terjadi cek cok, selanjutnya terjadilah perang sarung tersebut,” kata Agung Setyo kepada Bacaini.id, Kamis, 28 April 2022.

Untuk menyelesaikannya, polisi menghubungi kepala desa masing-masing. Selanjutnya mereka dipertemukan untuk meluruskan masalah, dan melakukan kesepakatan damai. Tidak ada yang ditahan atau menjalan proses hukum dalam insiden itu.

“Karena keseluruhan pelaku adalah remaja di bawah umur, maka kami wajibkan lapor setiap tiga kali seminggu. Kami juga mengimbau kepada kepala desa untuk memberikan pengarahan kepada mereka agar tidak terjadi perang sarung susulan,” kata Kapolres.

Peristiwa tersebut bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya masih di bulan ramadan, sekelompok remaja terlibat perang sarung di jembatan lama dekat Jembatan Brawijaya Kota Kediri. Aksi itu viral di media sosial setelah sebuah akun Facebook menyiarkan rekaman tawuran tersebut. Hingga kini tak ada satupun pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Sarung yang telah dimodifikasi untuk alat tawuran. Foto: istimewa

Penelusuran Bacaini.id mendapati jika perang sarung juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi leluhur Bugis itu telah bergeser menjadi sarana tawuran secara bar bar. Ujung sarung mereka lilitkan dengan benda-benda mematikan seperti batu, pisau, gergaji, dan parang agar bisa melukai lawan.

Di tangan mereka, perang sarung yang merupakan ritual terhormat warga Bugis telah kehilangan nilai. Alih-alih menjaga kehormatan keluarga, pertarungan yang mereka lakukan justru dipicu hal-hal sepele seperti saling ejek, geber motor, atau sekedar urusan perempuan. Itupun dilakukan secara keroyokan dan jauh dari kehormatan petarung Bugis yang berduel satu lawan satu.

Fakta lain mengungkap jika tradisi perang sarung yang dilakukan para remaja itu tidak berhubungan langsung dengan tradisi tarung sarung warga Bugis. “Sejak kecil saya sudah sering main pukul-pukulan pakai sarung,” kata Budi Sutrisno, warga Kelurahan Bence, Kota Kediri yang saat ini sudah berusia 51 tahun.

Di kampung asalnya Kabupaten Nganjuk, perang sarung sudah menjadi kebiasaan anak-anak usai pulang tarawih. Mereka memelintir kain sarung hingga menyerupai tongkat agar bisa dipukul-pukulan kepada lawan.

Caranya, ujung sarung diikat (dibundeli) sebagai ujung pemukul. Jika mengenai anggota tubuh lawan akan terasa sedikit sakit meski tidak mematikan. Kegiatan ini marak dilakukan saat ramadan karena intensitas anak-anak memakai sarung cukup tinggi.

Penulis: AK. Jatmiko, Novira, HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Kediriperang sarungpolres kediritarung sarungtawuran
Advertisement Banner

Comments 1

  1. Pingback: Tarung Sarung, Tradisi Warga Bugis Menjaga Kehormatan - Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Polisi Tetapkan 28 Tersangka Aksi Kerusuhan di Kabupaten Kediri

Polisi Tetapkan 28 Tersangka Aksi Kerusuhan di Kabupaten Kediri

Tradisi Mangkaban sebagai jejak leluhur dayak belusu

Mangkaban: Jejak Leluhur Dayak Belusu Hingga Lahir Desa Wisata

serangan siber di Indonesia meningkat pesat

Indonesia Jadi Sasaran Empuk Serangan Siber, Ini Penyebabnya

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2897 shares
    Share 1159 Tweet 724
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15531 shares
    Share 6212 Tweet 3883
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16613 shares
    Share 6645 Tweet 4153
  • Kerusuhan di Blitar: Polisi Tetapkan 10 Tersangka dan Ungkap Ladang Ganja

    580 shares
    Share 232 Tweet 145
  • Huru-hara Aksi Massa di Blitar Ambyar Dilawan Warga

    665 shares
    Share 266 Tweet 166

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist