Bacaini.id, KEDIRI – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mampir sejenak di Kabupaten Kediri. Dalam kunjungan singkatnya, Ganjar Pranowo jalan-jalan ke wisata Kampung Anggrek, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Sabtu sore, 16 April 2022.
Dengan hawa dingin khas lereng Gunung Kelud, Ganjar yang datang bersama istrinya terlihat betah melihat satu demi satu koleksi bunga anggrek yang ada di salah satu lokasi wisata andalan Kabupaten Kediri itu.
Bahkan dia merasa takjub dengan adanya anggrek tebu dengan warna hijau kekuningan yang merupakan jenis langka dan termasuk anggrek terbesar di dunia. Spontan, Gubernur Jawa Tengah itu langsung melontarkan pujiannya.
“Ini bagus untuk wisata bahkan juga buat penelitian, koleksinya banyak dan bagus banget,” kata Ganjar.
Dalam acara jalan-jalan santai ini Ganjar juga melihat kegiatan penelitian di laboratorium Kampung Anggrek. Saat itu para peneliti tengah menakukan penyilangan bibit anggrek. Melihat upaya budidaya anggrek itu kembali membuatnya kagum.
Menurutnya, budidaya anggrek bukan hal yang mudah. Meski begitu Ganjar menyarankan agar koleksi yang ada di Kampung Anggrek bisa lebih diperbanyak. Persilangan jenis anggrek yang langka bisa menjadi upaya untuk menambah koleksi.
Tidak hanya itu, dia juga bercerita tentang kegiatan diskusi yang seringkali dilakukannya bersama Keluarga Alumni Gajah Mada (Kagama) yang konsentrasi budidaya anggrek sekaligus tentang hak patennya. Ganjar pun berharap agar jenis anggrek asli Indonesia bisa didaftarkan ke London, Inggris untuk dipatenkan.
“Iya hak patennya rumit juga ya. Jadi selain koleksi, proses pendaftaran jenis anggrek juga penting,” terangnya.
Kunjungan singkat Ganjar Pranowo ke Kabupaten Kediri disambut oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Kepada Ketua Kagama itu, Mas Dhito mengatakan jika pihaknya tengah berupaya mengembangkan UMKM yang ada di Desa Sempu, salah satunya produk olahan nanas.
Mas Dhito juga menyampaikan bahwa produksi nanas di Kecamatan Ngancar sangat melimpah. Sehingga diperlukan sebuah diversifikasi produk nanas agar memiliki nilai jual lebih.
“Seperti minuman sari nanas yang merupakan produk bumdes Sempu. Ini perlu dikembangkan lagi agar dapat menjadi buah tangan wisatawan yang berkunjung ke wilayah Kelud. Kita akan dorong terus pengembangannya bersama Dinas Kopusmik,” pungkasnya.
Penulis: Novira