Bacaini.id, SURABAYA – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur meminta seluruh lembaga penyiaran menghormati pelaksanaan ibadah puasa ramadhan. Diantaranya tidak menyajikan muatan berisi makian dan berhati-hati soal perbedaan pandangan agama.
Ketua KPID Jawa Timur, Immanuel Yosua meminta seluruh lembaga penyiaran memperhatikan pedoman pelaksanaan siaran pada Bulan Ramadhan. Hal ini sesuai Surat Edaran KPID Pusat Nomor 2 tahun 2021, yang merupakan hasil koordinasi KPI Pusat dengan MUI tahun lalu.
Dalam ketentuan tersebut lembaga penyiaran wajib memperhatikan peraturan-peraturan terkait penghormatan nilai agama, kesopanan, kesusilaan, dan kepatuhan tayangan dalam rangka menghormati Bulan Ramadhan.
“Untuk menghormati Bulan Ramadhan, media dilarang menampilkan produk yang berisi ungkapan kasar atau makian. Selain itu lebih berhati-hati dalam menyajikan muatan yang berisi perbedaan pandangan dalam agama,” terang Immanuel Yosua dalam siaran persnya, Selasa, 22 Maret 2022.
Lembaga penyiaran juga tidak diperkenankan membuat program siaran yang menampilkan LGBT, mistis, praktik hipnotis, bincang seks, dan hal-hal yang bertentangan dengan norma agama.
Selain itu, masih dalam masa pandemi Covid 19, media diwajibkan menerapkan protokol kesehatan sekaligus sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk menekan laju persebaran Covid 19.
Jika lembaga penyiaran tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan tersebut, maka akan ditindak sesuai kewenangan KPI.
Penulis: Novira
Editor: HTW
Tonton video: