Bacaini.id, KEDIRI – Presiden Soeharto termasuk salah satu pemimpin negara yang tidak pernah menginjakkan kaki di Kediri. Konon itulah yang membuat kekuasaannya langgeng selama 32 tahun.
Perihal sikap Soeharto ini pernah disampaikan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah beberapa waktu lalu kepada media. Saat itu Said menanggapi pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang mewanti-wanti Presiden Joko Widodo untuk tidak mencoba ke Kediri.
“Ini budaya kita, mitos, legenda, itu kan kadang-kadang memang selalu menghantui kita, dan apa yang disampaikan oleh Pak Pram benar adanya. Karena Pak Harto itu 32 tahun tidak pernah ke Kediri juga. Pak SBY juga tidak pernah ke Kediri, Gus Dur yang berani ke Kediri akhirnya jatuh juga, hahaha,” ujar Said di gedung DPR, Senin 17 Februari 2020.
Ihwal kemistisan tanah Kediri ini kerap dikaitkan dengan keberadaan makam Prabu Jayabaya, Raja Kerajaan Kadiri. “Satu-satunya presiden yang berani ke sini untuk membuktikan hanyalah Gus Dur (Abdurrahman Wahid). Beliau akhirnya lengser juga sebelum masa jabatannya habis,” kata Mbah Suratin, juru kunci Sendang Tirta Kamandanu yang menjadi bagian kompleks makam Sri Aji Jayabaya kepada Bacaini.id.
Kedahsyatan sosok Prabu Jayabaya ini pula yang memunculkan keyakinan masyarakat tentang pemimpin nasional. Mereka meyakini jika presiden siapapun yang datang ke tempat itu dipastikan runtuh. “Kalau sedang menjabat pasti runtuh. Karena Sri Aji Jayabaya tak mau disaingi,” kata Suratin.
Entah dipercaya atau tidak, faktanya sejak dulu hingga sekarang tak pernah ada satu pun Presiden Republik Indonesia yang menginjakkan kaki di Kediri. Mereka lebih menyukai singgah di daerah sekitar seperti Tulungagung dan Nganjuk. Padahal dinamika Kota Kediri jauh di atas daerah lain.
Namun mitos itu seakan runtuh dengan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kediri untuk melihat korban letusan Gunung Kelud. Saat itu dia sempat memimpin penanganan erupsi Kelud dan singgah di Kecamatan Kepung dan Wates. SBY berhasil menyelesaikan kepemimpinannya hingga akhir masa jabatan.
Penulis: HTW
Editor: Budi S
Tonton video: