Bacaini.id, KEDIRI – Dalam perencanaan pembangunan, Pemerintah Kota Kediri melibatkan generasi milenial. Sebab generasi milenial dianggap memiliki banyak ide dan gagasan yang luar biasa dalam membangun daerah.
Saat menjadi pembicara dalam Kuliah Inspiratif di IIK STRADA Indonesia, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan sejak tahun 2018, penduduk Kota Kediri lebih didominasi oleh usia 15-29 tahun. Milenial di Kota Kediri pun telah memberikan kontribusi dalam berbagai bidang.
“Salah satunya di bidang ekonomi, dimana banyak milenial yang menjadi entrepreneur,” kata Wali Kota saat kegiatan berlangsung, Sabtu, 8 Januari 2022.
Selain itu saat ini pemuda karang taruna juga memproduksi film pendek yang mengangkat branding Kota Kediri. Disebutkan pula di bidang olahraga, Kota Kediri memiliki banyak atlet muda berprestasi.
Sedangkan di bidang kesehatan, generasi milenial membantu Pemerintah Kota Kediri dalam penanganan Covid-19. Melalui mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi kesehatan di Kota Kediri yang menjadi relawan swaber dan vaksinator. Sehingga saat ini pandemi di Kota Kediri dapat terkendali.
“Karena di Kota Kediri banyak usia milenial maka kita ajak mereka berkolaborasi. Kota Kediri ini tidak bisa hanya dikembangkan oleh pemerintah saja, harus melibatkan milenial sehingga kotanya jadi cozy. Kita bisa lihat bahwa milenial memiliki kontribusi dalam pembangunan daerah,” ujarnya.
Di hadapan mahasiswa IIK STRADA Kediri, Abu Bakar memberikan pesan bagi milenial untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah. Menurutnya, seorang milenial harus banyak berkolaborasi dan adaptif, sebab mereka tidak hanya bersaing di dalam negeri namun juga di luar negeri.
“Bukan yang kuat yang bertahan, tapi yang bisa menyesuaikan diri. Jadi orang yang bisa bertahan adalah orang adaptif. Kalau tidak, akan mati dengan sendirinya,” tandasnya.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Rektor IIK STRADA Indonesia Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, pengurus Yayasan Surya Mitra Husada, dan civitas akademika IIK STRADA Kediri. Kuliah inspiratif diikuti oleh 797 mahasiswa IIK Strada Kediri baik secara luring maupun daring.
Ada juga mahasiswa dari program pertukaran mahasiswa merdeka dalam negeri. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Kendari, Manado, Pekanbaru, Kupang, dan Banjarmasin.(ADV)