Bacaini.id, KEDIRI – Meski Kota Kediri telah memasuki status PPKM level 1, peribadatan di Masjid Al Khalid tetap diberlakukan protokol kesehatan ketat. Jamaah yang hendak mengikuti ibadah sholat Jumat harus melewati pemeriksaan petugas sebelum masuk ke area masjid.
Penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan sejak di pintu gerbang masjid dengan arsitektur terbaik di Kota Kediri itu. Setiap jamaah yang hendak memasuki pintu gerbang dicegat petugas takmir. “Mohon maaf, silahkan cuci tangan lebih dulu demi keamanan bersama,” kata Sunaryo, takmir Masjid Al Khalid kepada setiap jamaah yang datang, Jumat, 1 Oktober 2021.
Di sepanjang pintu masuk gerbang sudah disediakan bak air yang dilengkapi sabun cair. Di sana jamaah dengan mudah membersihkan tangan sebelum menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh takmir.
Setelah dipastikan suhu tubuh normal, petugas masjid baru memperbolehkan mereka masuk. Pengurus masjid juga tak segan menegur jamaah yang kedapatan tidak memakai masker.

Bagi yang lupa tidak membawa, pengurus masjid menyediakan masker medis gratis untuk dipakai. Kelengkapan itu menjadi syarat mutlak setiap jamaah untuk bisa mengikuti jamaah Sholat Jumat di Masjid Al Khalid.
Juru bicara Masjid Al Khalid Semampir, Dwi Andhika mengatakan kegiatan peribadatan sholat Jumat dibuka untuk umum seiring turunnya status PPKM Kota Kediri menjadi level 1. “Kita sudah bisa melaksanakan sholat Jumat dengan skala besar, namun tetap prokes,” katanya.
Menurut Andhika, sudah lama masyarakat menginginkan bisa mengikuti sholat Jumat kembali di Masjid Al Khalid. Namun karena mematuhi ketentuan pemerintah, pengurus masjid belum bisa membuka untuk umum.
Pelaksanaan kembali sholat Jumat secara terbuka ini disambut antusias warga dan musafir yang lewat. Meski melewati pemeriksaan kesehatan yang ketat, mereka tetap antusias mengikuti peribadatan di Masjid Al Khalid.
“Saya senang sholat di sini. Selain suasananya sejuk, bangunannya juga bagus. Ini bisa meningkatkan konsentrasi dan kenyamanan beribadah,” tutur Soleh, salah satu musafir. (HTW)