Bacaini.id, TRENGGALEK – Seorang pengajar pondok pesantren di Kabupaten Trenggalek mencabuli 34 santriwatinya sendiri. Pelaku mengintimidasi korban untuk patuh pada gurunya.
Ustad bejat ini berinisial SMT, warga Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek yang merupakan pengajar pondok pesantren. Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Arief Rizki Wicaksana mengatakan perbuatan pencabulan ini tak hanya dilakukan pada satu korban, tetapi mengincar 34 santriwatinya.
Pelaku membujuk korban dengan kalimat initimidatif, agar selalu mematuhi perintah gurunya. “Kalau sama gurunya harus nurut, tidak boleh membantah,” kata Arief menirukan ucapan SMT dalam jumpa pers usai menangkap pelaku, Jumat 24 September 2021.
Menurut informasi polisi, pelaku sudah mengajar di pondok pesantren itu sejak tahun 2017. Dia mulai melancarkan aksi bejatnya mulai tahun 2019 – 2021, atau selama tiga tahun.
Meski telah berlangsung bertahun-tahun, perbuatan ini akhirnya terbongkar setelah salah satu korban mengadu kepada orang tuanya. Laporan ini diteruskan ke polisi yang bergerak cepat menangkap pelaku.
Saat diperiksa polisi, pelaku mengaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf. Dia melakukan hal itu karena hubungan rumah tangganya yang tidak harmonis. “Saya menyesal telah melakukan itu,” kata SMT.
Saat ini ustad cabul itu sudah mendekam di tahanan Polres Trenggalek. Dia dijerat dengan UU Nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. Hukuman ini ditambah sepertiga ancaman pidana karena pelaku merupakan tenaga pendidik.
Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial, Cristina Ambarwati sudah menurunkan tim untuk pemulihan trauma korban. “Ke depannya kami akan mendatangkan psikologi klinis,” kata Cristina.
Penulis: Aby
Editor: HTW
Tonton video: