Bacaini.id, MALANG – Sembilan awak kapal asal Indonesia terdampar di Pulau Guam, teritorial Amerika Serikat. Mereka terkatung-katung selama lima bulan setelah ditipu pemilik kapal.
Kesembilan ABK ini berasal dari wilayah Malang Raya. Ada 4 orang asal Kota Malang, 2 orang asal Kota Batu dan sisanya warga Blitar, Sidoarjo dan Lumajang. Sejak lima bulan terakhir mereka sudah mencari bantuan kesana-kemari, namun selalu gagal.
Salah satu awak kapal asal Kota Batu, Ali Akbar Cholid, 27 tahun, mengatakan mereka ditelantarkan oleh pemilik kapal MV Voyager asal Kanada. Di awal perjanjian mereka sepakat mengantarkan kapal itu ke Pulau Guam untuk menemui pembeli kapal.
Setelah menempuh perjalanan hingga satu bulan, mereka tiba pada Juli 2021. Ternyata si pembeli urung membeli kapal tersebut. Sejak itulah pemilik kapal mulai menghilang dan tak bisa dihubungi. Terakhir, mereka hanya diberi janji-janji untuk segera dipulangkan.
”Bahkan gaji kita lima bulan juga belum dibayar. Jadi sampai sekarang kita gak pegang uang sama sekali. Kita juga sudah lapor ke KJRI di Los Angeles, selama dua bulan ini juga hanya dikasih janji-janji saja,” tutur Ali Akbar melalui sambungan telepon, Jumat 29 Oktober 2021.
Hal lain yang membuat para awak kapal ini depresi adalah mereka tak bisa menginjakkan kaki ke daratan akibat kendala perizinan. Sampai hari ini mereka bertahan hidup di atas kapal. Sampai-sampai mereka membuat spanduk dengan tulisan yang menyayat hati.
”We want to repatried, to be paid our salaries (5 months). Our family at home into danger. No income for living & study fee. Our mentality completely down. Our family needs our support,” tulis mereka.
Di Kota Batu, Rani Septi Ridwan, istri Ali Akbar juga berharap suaminya kembali. Dia juga terus mencari bantuan kesana-kemari, bahkan sampai menemui anggota DPR RI di Provinsi Jawa Timur. Saat ini Rani tengah merawat anaknya yang berusia 1,5 bulan. Suaminya berangkat melaut saat usia kandungannya masih 4,5 bulan.
”Kasihan belum lihat ayahnya sama sekali. Selama ini komunikasi lewat video call. Saya sudah cari bantuan kesana-kemari tapi nihil. Semoga pemerintah Indonesia membantu memulangkan suami saya,” tuturnya.
Berikut identitas para awak kapal tersebut:
1. Agus Brigianto (Kota Batu)
2. Ali Akbar Cholid (Kota Batu)
3. Bambang Suparman (Kota Malang)
4. Gunawan Soeharto (Kota Malang)
5. Dicky Wahyu (Kota Malang)
6. Fajar Nur (Kota Malang)
7. Muhammad Khafid (Lumajang)
8. Fery Sujatmiko (Blitar)
9. Yusman Shobirin (Sidoarjo)
Penulis: A. Ulul
Editor: HTW
Tonton video: