Ancaman Demam Berdarah 10 Pasien Dirawat Di RSUD
Bacaini.id, JOMBANG – Memasuki musim penghujan, tercatat sudah ada 10 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Jombang. Mereka mengalami kondisi yang berbeda dan kini masih ditangani dokter.
Direktur RSUD Jombang, dr Ma’murotus Sa’diyah mengatakan tren peningkatan pasien DBD memang sedang terjadi. Tentu saja tibanya musim penghujan menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan jentik nyamuk Aedes aegypti.
“Saat ini ada 10 pasien DBD yang kami rawat, ada lima pasien dewasa dan lima pasien anak-anak,” kata Ning Eyik, sapaan dr Ma’murotus Sa’diyah kepada Bacaini.id, Selasa, 8 November 2022.
Menurutnya, lima dari 10 pasien DBD yang dirawat merupakan pasien rujukan dan hingga saat ini semuanya sudah tertangani dengan baik. Kondisi mereka juga cenderung terkontrol dan terus membaik. Meski demikian, kondisi pasien tetap harus terpantau tim medis.
Jika biasanya kasus DBD lebih rentan bagi anak-anak, namun pasien DBD yang dirawat di RSUD Jombang saat ini lebih didominasi kelompok dewasa. “Tidak selalu anak-anak, semua bisa terserang jika tidak waspada,” ingatnya.
Direktur baru RSUD Jombang ini juga mengingatkan bahwa penyakit demam berdarah adalah penyakit yang terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu cara agar terhindar dari DBD, masyarakat harus mencegah pertumbuhan jentik-jentik nyamuk itu sendiri.
“Tidak bosan-bosan kami ingatkan memberantas sarang nyamuk, mulai dari menutup bak mandi, menguras, hingga mengubur barang yang bisa menjadi tempat genangan air. Ini menjadi upaya yang bisa digalakkan bersama, guna memutus mata rantai pertumbuhan jentik,” paparnya.
Lebih lanjut, Ning Eyik menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus kematian akibat penyakit demam berdarah. Ning Eyik juga membantah terkait sempat beredarnya kabar yang menyebutkan adanya pasien meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah.
“Hasil pemeriksaan antibody DB pasien negatif, jadi bukan karena demam berdarah,” kilahnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira