Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Ribuan guru honorer di Tulungagung belum mendapatkan insentif. Hal ini disebabkan keterbatasan anggaran untuk memberikan insentif kepada guru honorer.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) Tulungagung, Rahardian Puspita Bintara melalui Sekretaris Dispendikpora Tulungagung, Syaifudin Juhri mengungkapkan bahwa jumlah guru honorer di Tulungagung sebanyak 4.451 orang. Mereka tersebar di 594 SD dan 90 SMP. Jika dirata-rata, setiap sekolah ada sekitar lima guru honorer.
“Tenaga pendidik di Tulungagung memang banyak, tapi yang berstatus ASN sangat sedikit,” kata Syaifudin Juhri kepada Bacaini.id, Rabu, 9 Februari 2022.
Pria yang biasa disapa Udin ini menjelaskan jumlah keseluruhan sebanyak 4.451 guru honorer di Tulungagung ternyata tidak semuanya mendapatkan insentif. Tercatat hanya 2.528 guru honorer yang telah mendapatkan insentif.
“Artinya ada 1.923 guru honorer baik SD dan SMP di Tulungagung yang belum mendapatakan insentif,” tegasnya.
Kendati demikian, guru honorer yang tidak mendapatkan insentif sebenarnya bisa mengambil dana bantuan operasional sekolah (BOS). Namun untuk besaranya sangat tergantung pada jumlah siswa pada setiap lembaga pendidikan yang mendapatkan dana BOS.
“Kalau jumlah siswa sedikit, insentif dari dana BOS yang diterima guru honorer juga sedikit. Selain itu untuk bisa mendapatkanya juga dihitung berapa lama dia mengabdi serta harus memenuhi beban mengajar selama 24 jam,” terangnya.
Disinggung adanya rencana pengahapusan guru berstatus honorer, Udin mengatakan bahwa jika penghapusan itu benar-benar akan dilakukan pada 2023 mendatang, tentu akan banyak orang menyatakan sikap dan pendapat.
Namun hingga kini pihaknya belum mendapatkan petunjuk teknis (juknis) mengenai penghapusan guru berstatus honorer di Tulungagung.
“Kami belum mendapatkan surat edaran ataupun juknisnya. Tentu jika sudah mendapatkan juknisnya, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira