Siapa bilang masjid hanya untuk ibadah. Di Masjid Al Khalid, kamu bisa belajar menjadi Youtuber handal.
Jika biasanya remaja masjid berkutat dengan pengajian dan kitab, hal itu tidak terjadi di Masjid Al Khalid. Sebanyak 50 remaja masjid ini justru belajar menjadi content creator yang tengah digandrungi anak muda.
Mereka belajar langsung dari Habibul Muntoha, seorang content creator yang banyak memproduksi karya di platform Youtube. Di Kediri, Habib tergolong Youtuber produktif yang telah menikmati pundi-pundi rupiah dari penyedia platform.
Di depan para remaja masjid, Habib berbagi ilmu tentang teknis pembuatan content Youtube. Mulai dari pengayakan ide, pengambilan gambar menggunakan kamera gadget, proses editing, hingga membuat akun Youtube untuk disiarkan.
“Dari rangkaian proses ini, paling utama adalah ide. Karena itu sering-seringlah berselancar di media sosial untuk mengetahui content apa yang sedang disukai,” kata Habib, Rabu 29 Juli 2020.
Jika intuisi sudah terasah, langkah selanjutnya adalah pengambilan gambar menggunakan peralatan sederhana yang tersedia di gadget. Meski menggunakan HP, Habib menjamin produksi karya yang dihasilkan tak kalah dengan kamera profesional asal memahami teknik dan estetika yang benar.
Platfom media sosial seperti Youtube, menurut Habib, bisa menjadi positif selama dipergunakan sebagaimana mestinya. Kecanggihan teknologi ini bahkan bisa membantu mensosialisasikan program remaja masjid Al Khalid dengan membuat content menarik. “Apalagi fasilitas internet di masjid ini sangat bagus, dengan desain masjid yang dinamis sebagai spot gambar,” kata Habib.
Habib menyarankan kepada mereka untuk mulai memproduksi video dengan tema masjid. Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan anak muda di masjid selain beribadah. Seperti membuat video latihan hadrah, pertunjukan seni, hingga mengulas sudut-sudut masjid Al Khalid yang belum banyak diketahui publik.
Tak hanya itu, para remaja masjid juga bisa membuat content apa saja yang ringan, seperti tutorial berwuduhu yang benar, membersihkan najis pada pakaian, atau hal apapun yang kerap dialami dalam kehidupan sehari-hari. “Syukur-syukur bisa membuat film pendek menarik dengan tema remaja,” kata Habib.
Dengan pelatihan ini, Habib berharap ada banyak content menarik yang diproduksi remaja Islam di media sosial. Sehingga lambat laun akan menarik ketertarikan anak muda untuk berkegiatan di masjid. (HTW)
Comments 1