Bacaini.id, SURABAYA – Belakangan ini marak penyebaran link undian atau survei berhadiah melalui aplikasi WhatsApp. Penyebaran link ini ditengarai sebagai upaya phising atau pencurian data oleh hacker kepada korban.
Beberapa link undian berhadiah yang sempat beredar luas di masyarakat mengastanamakan perusahaan besar. Seperti Garuda Indonesia, Indomie, Shopee Indonesia, Gudang Garam, Bimoli, hingga Telkomsel. Diduga masih banyak lagi nama-nama perusahaan besar yang dicatut dalam penyebaran link ini.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia memastikan jika pesan berantai tersebut adalah penipuan. Klarifikasi ini diberikan menanggapi beredarnya pesan berantai WhatsApp yang berisi link survei mengatasnamakan Telkomsel. Di dalam link itu terdapat narasi bahwa survei tersebut berhadiah iPhone 12 Pro.
Faktanya, setelah dilakukan penelusuran pada akun media sosial resmi milik Telkomsel, tidak ditemukan terkait informasi tersebut.
baca ini Manfaatkan MiChat PSK Kediri Kantongi Tiga Juta Sehari
Modus yang sama juga dilakukan dengan mencatatut perusahaan rokok raksasa PT Gudang Garam Tbk. Melalui link yang diberi titel ‘60th anniversary celebration’, link tersebut memandu korbannya untuk mengklik tautan yang dicantumkan.
Pihak PT Gudang Garam Tbk sendiri sudah memastikan jika tidak ada program tersebut. Bahkan titel link tersebut juga salah dengan menyebut perayaan Hari Jadi Gudang Garam ke-60. Faktanya saat ini perusahaan rokok terbesar di Kota Kediri itu telah berusia 62 tahun.
Bantahan serupa juga disampaikan maskapai Garuda Indonesia menyikapi link berisi promo atau voucher tiket penerbangan. Masyarakat diminta mengabaikan informasi yang beredar di luar situs resmi www.garuda-indonesia.com.
Pencurian Data (Phising)
Phising merupakan suatu metode penipuan yang dilakukan oleh hacker untuk mencuri informasi penting korban. Melalui fake form login pada situs palsu yang menyerupai situs aslinya, pelaku mengarahkan korban untuk melakukan klik. Modus ini bisa melalui gambar menarik atau narasi hadiah.
baca ini Beredar Kabar Permen Mengandung Narkoba Ini Faktanya
Setelah melakukan klik, korban akan diarahkan ke situs palsu yang terdapat form isian. Misalnya form login facebook dan memasukkan username dan password kembali.
Tanpa disadari, seluruh isian form itu akan tersimpan di server peretas. Selanjutnya akun korban akan diambil alih peretas. Celakanya, sebagian besar pengguna media sosial tidak sadar telah menjadi korban penipuan. Mereka bahkan suka rela ikut menyebarluaskan link tersebut melalui kontak pertemanan atau grup WhatsApp.
Dengan mengambil alih akun, maka peretas bisa melakukan tindakan apa saja dengan mengastasnamkan korban. Termasuk melakukan transaksi elektronik. (HTW)
(Diolah dari berbagai sumber)
Tonton video: