Bacaini.ID, KEDIRI – Penderita kanker prostat di Indonesia mengacu data terbaru Kementerian Kesehatan sekitar 7,3% dari total keseluruhan penderita kanker.
Kanker prostat merupakan penyakit kanker terbanyak setelah kanker paru, kanker payudara dan kanker usus besar.
Kanker prostat berkembang di prostat, kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum pada pria.
Kelenjar kecil ini berfungsi mengeluarkan cairan yang bercampur dengan air mani untuk menjaga sperma tetap sehat dalam pembuahan.
Pada pria berusia di atas 50 tahun atau 50+, pembengkakan prostat bisa terjadi karena kurangnya aktivitas seksual.
Pembengkakan prostat jinak ini seringkali terjadi dan disebut sebagai hiperplasia prostat jinak.
Dikutip dari NHS, kanker prostat stadium awal jarang menimbulkan gejala.
Namun, seiring berkembangnya kanker prostat, beberapa gejala biasanya terjadi, diantaranya:
• Sering, terkadang mendadak, ingin buang air kecil. Terutama di malam hari.
• Aliran urine lemah atau aliran yang berhenti-henti
• Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
• Hilangnya kendali kandung kemih
• Hilangnya kendali usus
• Ejakulasi yang menyakitkan dan disfungsi ereksi
• Darah dalam air mani atau kencing
• Nyeri di punggung bawah, pinggul, atau dada
Penyebab pasti kanker prostat tidak diketahui, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko pada pria, di antaranya:
• Usia, risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus didiagnosis pada pria berusia di atas 50 tahun
• Etnis, kanker prostat lebih umum terjadi pada pria kulit hitam daripada pria Asia
• Riwayat keluarga, memiliki ayah atau saudara laki-laki yang didiagnosis menderita kanker prostat sebelum usia 60 tahun
• Obesitas, penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dan kanker prostat
• Pola makan, meskipun penelitian masih berlangsung, beberapa penelitian menunjukkan pola makan tinggi kalsium dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko
• Paparan bahan kimia tertentu, seperti yang digunakan dalam pemadam kebakaran, pestisida, atau proses industri, dapat meningkatkan risiko
• Faktor genetik, mutasi gen bawaan tertentu
• Ketidakseimbangan hormon, penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi kadar hormon juga dapat berperan dalam perkembangan kanker prostat.
Dikutip dari Cancer Center, penelitian menunjukkan bahwa menerapkan kebiasaan sehat berikut ini dapat membantu mencegah kanker prostat dan kanker secara umum.
• Berolahraga secara teratur
• Makan makanan sehat untuk menjaga berat badan tetap ideal
• Hindari lemak dari produk susu dan daging merah serta olahan
• Hindari minuman manis dan makanan olahan
• Batasi asupan kalsium hingga 1.200 miligram per hari
• Makan lebih banyak lemak sehat dari ikan berlemak dan minyak zaitun
• Dapatkan nutrisi tambahan dari tomat, brokoli, kembang kol, makanan berbahan dasar kedelai, dan teh hijau
• Jangan merokok dan hindari konsumsi alkohol berlebihan
• Hindari overdosis multivitamin
• Hindari suplemen vitamin E dan asam folat
• Kendalikan tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol
• Jaga tingkat stres tetap rendah.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif