Bacaini.id, KEDIRI – Ratusan orang berbondong-bondong mendatangi Jembatan Lama Kota Kediri. Bukan untuk memancing atau berswafoto, melainkan membersihkan jembatan yang menjadi cagar budaya.
Aksi bersih-bersih ini dilakukan dalam memperingati 152 tahun berdirinya Jembatan Lama yang jatuh tepat hari ini, Kamis, 18 Maret 2021. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan telah menetapkan Brug Over den Brantas te Kediri yang merupakan peninggalan jaman penjajahan Belanda sebagai cagar budaya.
Kerja bakti dilakukan oleh perwakilan sejumlah komunitas dan organisasi seperti Pasak, Saka Bhayangkara, PMII, Saka Pariwisata, santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, hingga Polri dan TNI. Bersama masyarakat umum lainnya, mreka membersihkan sampah yang mengotori jembatan.
Imam Mubarok Muslim, budayawan Kediri sekaligus inisiator peringatan ini mengatakan kegiatan bersih-bersih jembatan dilakukan untuk menjaga kelestarian dan perawatan salah satu cagar budaya.
baca ini Sejuknya Berwisata ke Candi Penampihan Dikelilingi Kebun Teh
“Ini bentuk kepedulian kami dalam pelestarian cagar budaya. Seperti diketahui jembatan ini bersejarah dan berdiri sebagai jembatan berkontruksi besi tertua di dunia yang sudah ada sejak tahun 1869,” kata Mubarok.
Di luar dugaan, antusiasme warga terhadap kegiatan itu sangat besar. Mereka datang secara sukarela sambil membawa alat kebersihan dari rumah.
Mubarok konstruksi besi yang menopang jembatan lama hingga kini masih kuat. Hanya saja butuh perawatan karena diaspal. Demikian pula pinggiran jembatan yang terbuat dari kayu yang butuh perbaikan.
“Dek kanan kiri banyak yang berlubang, kayu keropos, aspal jembatan juga berlubang. Selain itu sampah berserakan juga kami bersihkan hari ini,” tambahnya.
Jembatan lama sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov Jatim pada 12 Maret 2019 lalu, sekaligus juga oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar pada 18 Maret 2019 bersamaan dengan peresmian jembatan Brawijaya Kediri.
Sejak saat itu cagar budaya ini benar-benar dijaga dan dilestarikan. Menurut Mubarok, kewajiban ini menjadi tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat. Termasuk tidak memasang poster apapun di area jembatan.
Sementara itu Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang turut hadir mengatakan Pemerintah Kota sudah menyediakan fasilitas untuk menjaga jembatan lama.
“Untuk perawatan juga kebersihan, pemerintah sudah menyediakan perawatan dan kebersihan. Kadang yang terjadi itu banyak sampah yang nyangkut itu yang juga kami perhatikan,” kata Walikota.
baca ini NU Jombang Bangun Logo Terbesar di Dunia
Terkait penutupan jembatan yang biasanya menjadi area wisata dan memancing, Walikota menegaskan belum akan membuka selama masa pandemi.
Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Nur Muhyar mengatakan jembatan lama sebagai salah satu cagar budaya sudah diperlakukan sebagaimana mestinya. “Kesepakatan pemerintah dengan penggiat budaya Kota Kediri tetap dipertahankan untuk arus lalu lintas. Tetapi dibatasi hanya untuk kendaraan ringan seperti sepeda dan sepeda motor,” terangnya.
Nur Muhyar juga mengungkapkan nantinya jembatan lama sebagai cagar budaya akan dikoneksikan dengan situs-situs lain di Kota Kediri. Seperti Gereja Merah, Rumah Dinas Gubernur, Rumah Dinas Kapolres, Benteng, dan yang lainnya.
Untuk diketahui, selain diperingati dengan kegiatan bersih-bersih jembatan, upacara peringatan hari ulang tahun Jembatan Lama Kota Kediri dilanjutkan dengan makan nasi takir sejumlah 152 sesuai usia berdirinya jembatan bersejarah itu.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton Videonya: