Bacaini.id, KEDIRI – Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar melakukan perbincangan dengan Herman Trimawan. Dia adalah seorang perawat yang berhasil meraih Juara 1 sebagai Tenaga Kesehatan Teladan tingkat Nasional 2022.
Perbincangan yang berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota Kediri, Kamis, 17 November 2022 tersebut membahas bagaimana awal mula Herman bisa meraih prestasi yang sangat membanggakan ini.
“Awal karena inovasi e-Lahab (Elektronik Layanan HIV Bersahabat) sejak 2019. Inovasi ini berhubungan dengan capaian program yang waktu itu cuma bisa tercapai 38% dari target. Setelah adanya inovasi ini capaian program saya bisa sampai 100% dan tahun 2020 bisa mencapai 200%,” cerita Herman.
Lebih lanjut tenaga kesehatan yang berhasil meraih juara 1 ini menceritakan saat ada seleksi sebagai tenaga kesehatan kemungkinan menang pun juga sedikit. Namun tak disangka, juara 1 tingkat Provinsi Jawa Timur pun berhasil diraih.
“Awalnya diambil 5 besar per profesi untuk mengikuti seleksi langsung ke Surabaya untuk presentasi dan wawancara dengan selang kurang lebih 2 bulan muncul pengumuman. Di luar dugaan nama saya yang muncul dan bisa dikatakan juara 1,” terangnya.
Setelah dinobatkan menjadi Juara 1 Tenaga Kesehatan Teladan tingkat Provinsi Jawa Timur, Perawat Herman didaftarkan oleh Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti seleksi Tenaga Kesehatan tingkat Nasional. Pada seleksi tersebut harus bersaing dengan orang dari berbagai daerah di Indonesia, dan kembali berhasil menyabet juara 1 di tingkat nasional berkat inovasi yang telah dilakukan itu.
Kedepan, Herwan berharap inovasi e-Lahab yang digagasnya bisa memiliki aplikasi yang lebih canggih dan tidak bersifat pribadi. Karena e-Lahab saat ini dapat diakses masyarakat pada laman media sosial facebook, instagram, tiktok pribadi saja, sehingga harapannya masyarakat dapat mengakses melalui sebuah aplikasi yang dapat diunduh melalui playstore maupun yang berbasis website.
Atas capaian yang diraih oleh Herman, Wali Kota Kediri memberikan apresiasi dan ucapan selamat atas prestasi yang telah diraihnya. Prestasi itu tidak semata-mata diraih begitu saja, namun berkat inovasi e-Lahab yang sangat bagus.
Menurutnya, inovasi e-Lahab (Elektronik Layanan HIV Bersahabat) yang dibuat oleh Herman ini sangat tepat, mengingat orang yang positif HIV biasanya malu menyampaikan sakitnya dan cenderung menutup diri.
“Inovasi berbasis elektronik ini juga menjamin privasi pasien yang berkonsultasi. Perawat seperti Herman ini, adalah salah satu role model bagi para perawat agar bisa eksis dan mengembangkan ilmunya dalam melayani masyarakat,” ujar Abdullah Abu Bakar menambahkan.**





