Bacaini.id, KEDIRI – Peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak adalah penghormatan umat Budha atas terjadinya tiga peristiwa penting. Berharap ajaran perjuangan Budha tetap bertahan dan tak lekang oleh zaman.
Tahun ini hari suka cita umat Budha jatuh pada tanggal 26 Mei 2021. Sejak kemarin rangkaian persiapan menyambut hari istimewa sudah dilakukan penganut ajaran Budha di seluruh dunia. Tak terkecuali umat Budha yang tinggal di Kota Kediri.
Salah satu kemeriahan ini tampak di Vihara Jayasaccako yang berada di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kota Kediri. Bhikkhu Vihara Jayasaccako, Wiryadharna mengatakan peringatan Waisak didedikasikan untuk menghormati tiga peristiwa penting yang terjadi di hari yang sama.
Tiga peristiwa itu adalah lahirnya Pangeran Sidhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan mangkatnya sang Buddha Gautama.
“Waisak itu ibaratnya berkah bertubi-tubi dan menjadi ladang kebahagiaan yang tentu saja dirayakan setiap tahunnya. Tujuannya agar ajaran perjuangan awal Budha tetap berjalan dan tidak mati,” kata Wiryadharna kepada Bacaini.id, Selasa, 25 Mei 2021.
Peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak ini diawali dengan pelepasan burung pipit di halaman Vihara Jayasaccako pada Selasa, 25 Mei 2021. Pelepasan satwa diartikan sebagai simbol kebebasan.
“Ribuan burung pipit yang dilepas melambangkan pembebasan umat Budha dari semua penderitaan,” tetang Wiryadharna.
Dilanjutkan dengan peringatan di sore hari pukul 17.00 – 19.00 WIB untuk melaksanakan upacara Puda Bakti menyambut detik-detik peringatan Tri Suci Waisak. Upacara ini dilakukan dengan membawa bunga mulai dari luar vihara hingga ke dala, yang dipimpin upacarika Daniel Kristanto. Di sana Umat Budha Tri Dharma melakukan pemujaan doa.
Salah satu doa yang dipanjatkan dalam peringatan Tri Suci Waisak adalah terbebasnya masyarakat dunia dari pandemi Covid 19. Doa ini juga dipanjatkan umat Islam saat Hari Raya Idul Fitri kemarin, serta umat Kristiani dalam peringatan Isa Almasih.
Doa Daring
Untuk menjaga keselamatan umat Budha yang beribadah, pengurus vihara membatasi kapasitas umat yang datang. “Upacara Puja Bakti untuk menyambut detik-detik peringatan Tri Suci Waisak kami batasi yang hadir di Vihara hanya 50 orang,” terang Febby Yuda Kristiantoro.
Menurutnya, jika sebelum pandemi umat Budha yang datang ke Vihara Jayasaccako dari luar daerah Kediri, seperti Tulungagung, Blitar dan Nganjuk, tahun ini dibatasi khusus untuk jamaah lokal Kediri.
“Tahun 2020 kami lakukan secara daring, tapi kali ini kami diijinkan melakukannya di vihara dengan catatan penerapan protokol kesehatan ketat. Mulai hari ini kami bersihkan altar Budha dan perlengkapan lainnya untuk besok,” terangnya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: