Bacaini.ID, KEDIRI – Sedikitnya 369 ekor sapi di Kabupaten Kediri terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Puluhan sapi dilaporkan mati akibat wabah yang menyebar pesat tersebut.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih mengatakan, hingga saat ini tercatat 369 ekor sapi di sejumlah kecamatan terjangkit PMK. Sebanyak 20 di antaranya mati.
“Kasus PMK ini terjadi sejak bulan Desember 2024, dan mengalami kenaikan pada Januari tahun ini. Dari 6 Januari ada kenaikan 147 kasus yang semula 251, sehingga total di angka 369 kasus,” jelas Tutik kepada Bacaini.ID, Selasa, 7 Januari 2024.
Saat ini para peternak memiliki kesadaran yang cukup, dengan melapor kepada petugas kesehatan hewan jika mendapatkan kecurigaan gejala sakit PMK. Sehingga upaya penanganan bisa cepat dilakukan untuk mencegah kematian.
Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan juga melakukan pemeriksaan di pasar hewan Tertek Pare. Di tempat ini petugas menemukan tiga ekor sapi yang terindikasi terjangkit PMK. Petugas mengimbau untuk membawa sapi tersebut keluar dari pasar hewan.
Akibat merebaknya penyakit ini, penjualan sapi di pasar hewan turun. “Biasanya satu hari bisa jual tiga ekor sapi, kini hanya satu sapi saja,” kata Solikin, pedagang sapi.
Selain itu penjualan di pasar yang sepi juga dipicu sikap para peternak yang enggan membawa sapi mereka ke pasar. Mereka takut tertular PMK setelah keluar kandang.
Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri W