Bacaini.ID, KEDIRI – Program makan bergizi gratis diujicobakan di SMK Negeri 1 Purwoasri Kabupaten Kediri. Beragam komentar disampaikan para siswa, termasuk cita rasa makanan.
Program makan bergizi gratis yang menjadi kebijakan Presiden terpilih Prabowo Subianto dilaksanakan di SMK Negeri 1 Purwoasri selama tiga hari ke depan. Uji coba ini dipantau langsung Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang ikut menyantap makanan tersebut.
“Ini bagian komitmen dari pemerintah Kabupaten Kediri, bahwa kami harus menjalankan program yang ada di pemerintah pusat,” kata Hanindhito, Selasa, 17 September 2024.
Dalam peninjauan itu, bupati yang akrab disapa Mas Dhito datang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kediri. Selain melihat alur distribusi makanan, mereka juga mencicipi menu makanan yang diberikan kepada siswa.
Paket makanan itu berisi nasi beserta lauk nuget ayam, telur, buah, sayuran dan susu. Bersama para siswa, mereka ikut menikmati makan siang di ruang kelas.
Hal menarik terjadi ketika Mas Dhito meminta tanggapan para pelajar atas menu yang disajikan. Mereka mengaku masakan tersebut kurang pedas. “Rasanya enak tidak ada masalah, cuman kalau untuk anak SMK/SMA banyak yang request minta sambel. Cuman masih kita hitung baik buruknya takutnya kalau sambel nanti ada efek-efeknya,” ungkap Mas Dhito.
Selain di SMK Negeri 1 Purwoasri, pada hari yang sama ujicoba pelaksanaan program tambahan makan bergizi juga dilakukan di enam sekolah lain setingkat kelompok bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Untuk berikutnya ujicoba dilakukan pada pelajar setingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selama tiga hari jumlah sasaran ujicoba pemberian tambahan makanan bergizi sekitar 3.000 pelajar.
Over budget
Dalam panataun tersebut Mas Dhito juga mengevaluasi anggaran untuk satu porsi paket makanan yang dibagikan. Dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp.20.000, harga makanan itu mencapai Rp.22.000 per porsi. Kelebihan anggaran itu terjadi karena kemasan yang digunakan.
Selanjutnya akan dilakukan perubahan pada penggunaan tempat makanan tanpa mengubah kualitas gizi makanan yang diberikan. “Jadi gizinya tetap sama hanya kemasan makanannya yang kita ganti supaya harganya masuk Rp20 ribu, ” kata Mas Dhito.
Penulis: Hari Tri W