Bacaini.ID, TRENGGALEK – Sejumlah ibu-ibu melapor ke Polres Trenggalek Jawa Timur telah menjadi korban kegiatan arisan yang diduga digelapkan.
Jumlah kerugian yang diduga digelapkan admin arisan berinisial WS itu dikatakan sebesar Rp 4 miliar.
Aning Triwahyuni, salah satu korban mengaku terpaksa melapor lantaran admin WS tiba-tiba tak bisa dihubungi alias hilang kontak.
“Arisan ini sudah berjalan lancar selama lima tahun. Tapi belakangan, admin arisan menghilang, dan banyak member yang belum menerima uang cairan arisan,” ujar Aning, Senin (17/2/2025).
Arisan yang dikelola WS, kata Aning Wahyudi memakai sistem menurun, di mana setiap anggota punya nominal setoran yang berbeda.
Sistem yang berlaku membuat anggota dengan nomor urut bawah lebih berpeluang mendapat keuntungan. Arisan yang dikelola WS diketahui memiliki sekitar 64 grup.
Besar dana setiap pencairan bervariasi, mulai dari Rp30 juta hingga Rp75 juta per anggota.
Dalam kegiatan itu WS diketahui juga menawari peserta arisan bisnis investasi lelang dengan iming-iming bunga tinggi.
Anggota yang menyetor modal Rp10 juta dijanjikan keuntungan sebesar Rp11,5 juta hingga Rp12 juta per bulan.
Masalah muncul setelah beberapa anggota tidak menerima pencairan dana yang seharusnya mereka dapat.
Dalam laporan ke kepolisian terungkap ada sebanyak 42 orang yang mengaku telah dirugikan dalam kegiatan arisan dan investasi.
“Total kerugian mencapai Rp 4 miliar karena banyak member yang belum mendapatkan haknya,” ungkap Aning.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro, membenarkan adanya laporan dari sejumlah korban terkait dugaan arisan bodong ini.
Namun, ia menegaskan bahwa laporan tersebut masih berstatus pengaduan dan saat ini masih didalami.
“Benar, ada beberapa ibu-ibu yang datang ke Polres melaporkan kasus ini. Namun, statusnya masih sebatas aduan dan masih dalam tahap penyelidikan,” kata Eko.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif