Bacaini.id, JOMBANG – Tahun ajaran baru ternyata tidak hanya menjadi berkah bagi toko seragam sekolah dan juga toko alat tulis. Di Jombang, orderan untuk tukang jahit sepatu juga mengalami peningkatan.
Seperti yang dirasakan para tukang jahit sepatu di sepanjang jalan Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, salah satunya Syaiful. Pria 40 tahun yang biasa mangkal di perempatan jalan itu mengatakan penghasilannya meningkat hingga 75 persen.
“Iya meningkat, kalau biasanya sehari bawa pulang Rp50 ribu, sekarang bisa Rp100 sampai Rp150 ribu,” kata Syaiful kepada Bacaini.id, Rabu, 13 Juli 2022.
Pria ini mengaku memilih profesi yang hingga sekarang digelutinya karena memang dia memiliki keahlian menjahit sepatu. Pekerjaan yang jarang diminati orang ini nyatanya bisa menjadi sumber pendapatan baginya.
Setiap hari Syaiful menggarap jahitan sepatu dengan bantuan alat manual. Sedang di depan lapaknya, ratusan sepatu menumpuk menunggu giliran untuk dikerjakannya. Beberapa sepatu terlihat lusuh dan ada pula yang terlihat masih bagus.
“Rata-rata sepatu bekas yang sobek, tapi ada juga sepatu baru yang biasanya lepas pada bagian alasnya,” ceritanya.
Saat ini, Syaiful hanya mampu menyelesaikan garapan maksimal 15 pasang sepatu, baik bekas ataupun baru. Diusianya sekarang, mata dan juga tangannya sudah tidak mampu lagi menyelesaikan jahitan sepatu lebih dari jumlah itu, sehingga orderannya kerap menumpuk.
Begitu pula pada saat menjelang tahun ajaran baru seperti saat ini. Menurutnya, momen ini selalu membawa berkah lebih baginya. Apalagi, dalam dua tahun terakhir anak sekolah lebih sering belajar di rumah akibat aturan pandemi Covid 19.
“Biasanya memang meningkat sekitar satu minggu sebelum masuk sekolah. Ada yang bilang karena jarang dipakai, sepatunya malah rusak, jadi dibawa ke sini untuk dibenahi. Alhamdulillah, rejekinya bertambah,” ucapnya syukur.
Menggunakan jasa tukang jahit sepatu hingga saat ini masih menjadi pilihan bagi Maksum. Salah seorang wali siswa yang berada di lapak jahit sepatu milik Syaiful itu mengaku sengaja membawa sepatu anaknya untuk dibenahi, meskipun dia sudah membelikan sepatu baru untuk anaknya.
“Yang ini masih bisa dipakai, cuma alasnya saja hampir lepas. Kalau masih bisa diperbaiki kan nanti sepatunya bisa dipakai gantian,” kata Maksum.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira