Bacaini.ID, KEDIRI – Kemenangan pasukan santri Demak atas orang-orang Majapahit tidak lepas dari keampuhan pusaka Wali Songo.
Pasukan Demak diketahui dipimpin oleh Ja’far Shadiq atau Sunan Kudus. Ia menggantikan Sunan Ngudung, ayahnya yang tewas di tangan senopati Majapait, Raden Kusen, Adipati Terung.
Gelombang serangan pasukan Demak ke wilayah Kediri dan Tuban yang dipimpinnya membuat orang-orang Majapahit tunggang langgang ke gunung-gunung.
Berikut pusaka Wali Songo yang dipakai Sunan Kudus untuk mengalahkan orang-orang Majapahit.
Pusaka Ki Suradadi
Pusaka berwujud keris ini milik Sunan Giri yang berkedudukan di Giri Kedaton, Jawa Timur.
Sunan Giri dalam Serat Kandhaning Ringgit Purwa disebut menghibahkan pusaka Suradadi kepada Sunan Kudus.
Sunan Kudus memakainya dalam pertempuran melawan orang-orang Majapahit.
Saat keris dihunus, tiba-tiba muncul banyak tikus yang menyerang orang-orang Majapahit hingga kocar kacir.
Pusaka Badhong (Golok)
Pusaka Badhong milik Sunan Gunung Jati ini juga dihibahkan kepada Sunan Kudus dan dipakai untuk melawan orang-orang Majapahit.
Pusaka Badhong mampu mendatangkan ribuan lebah yang membuat orang-orang Majapahit ambyar, lari ketakutan.
Pusaka Peti dari Palembang
Sunan Kudus mendapat pusaka berbentuk peti itu dari Adipati Palembang Arya Damar.
Arya Damar memang bukan Wali Songo. Namun dirinya yang pertama kali menerima Raden Rahmat atau Sunan Ampel saat menjejakkan kaki di Nusantara.
Sunan Kudus dalam peperangan membuka tutup peti itu dan munculah badai angin yang memporak-porandakan pasukan Majapahit.
Naskah Tedak Pusponegaran dan Literature of Java (1967-1980) menulis, orang-orang Majapahit yang terpukul mundur oleh santri Demak, sempat bertahan di Sengguruh, Malang Jawa Timur.
Serbuan pasukan santri yang dipimpin Arya Terung, anak Adipati Terung membuyarkan semua.
Atas jasanya, Sultan Demak mengangkat Arya Terung sebagai Adipati Sengguruh (Malang Selatan). Sedangkan Arya Balitar, adiknya diangkat menjadi Adipati Blitar.
Penulis: Solichan Arif