• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, September 6, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Tradisi Adu Betis di Sulawesi: Cara Menguji Ketangguhan Laki-laki

ditulis oleh Editor
16/07/2025
Durasi baca: 3 menit
530 6
0
Tradisi Adu Betis di Sulawesi: Cara Menguji Ketangguhan Laki-laki

Tradisi Adu Betis di Sulawesi: Cara Menguji Ketangguhan Laki-laki (foto/Instagram)

Bacaini.ID, KEDIRI – Tradisi adu betis di masyarakat Sulawesi Selatan merupakan kekayaan budaya di Indonesia. Menjadi salah satu kebudayaan yang unik.

Dalam bahasa lokal bernama Mallanca. Dikenal sebagai ajang adu kekuatan sekaligus simbol kedewasaan bagi para lelaki muda di kampung-kampung adat.

Meski terlihat ekstrem, adu betis bagian dari ritual sosial yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat Sulawesi, khususnya Bugis, Toraja, dan Luwu.

Asal-Usul Adu Betis Sulawesi

Tradisi adu betis dipercaya sudah ada sejak abad ke-17, sebagaimana tercatat dalam Lontara Bugis, naskah kuno yang memuat adat istiadat dan hukum tradisional masyarakat Bugis.

Adu betis biasanya dilakukan dalam acara syukuran pasca panen, perayaan pesta rakyat seperti Rambu Solo’ atau Rambu Tuka’ di Toraja dan sebagai ajang pembuktian kedewasaan lelaki muda.

Menurut Prof. Dr. Andi Faisal Bakti dari Universitas Hasanuddin, tradisi ini dulu menjadi media latihan ketahanan fisik dan mental bagi pemuda desa sebelum mereka masuk ke dunia dewasa.

Ritus Adu Betis

Meski tampak sederhana, pelaksanaan adu betis memiliki tahapan dan aturan adat yang harus dihormati.

• Pemilihan Peserta

Peserta adu betis adalah laki-laki usia 17–35 tahun. Harus sehat jasmani tanpa riwayat penyakit tulang atau sendi.

Biasanya terdiri dari dua kelompok mewakili dua kampung atau dua pihak yang ingin menguji kekompakan dan kekuatan.

• Persiapan Ritual

Sebelum dimulai, peserta adu betis lebih dulu melakukan ritual pembersihan diri atau Mappacci, yaitu membersihkan tangan dan kaki dengan daun sirih.

Setelah itu berdoa bersama dipimpin tetua adat agar acara berjalan lancar dan aman.

• Pelaksanaan Adu Betis

Adu betis dilakukan dengan peserta berbaris dua barisan berhadap-hadapan.

Kemudian satu orang maju memukul betis lawan dengan kaki secara bergantian.

Tradisi ini memiliki aturan hanya boleh mengenai betis. Jika mengenai bagian lain dianggap melanggar adat.

Adu betis diulang beberapa ronde hingga salah satu pihak menyerah atau dinilai kalah mental.

• Penilaian

Tidak ada juri resmi. Penonton dan tetua adat yang menilai siapa yang paling kuat atau paling tahan terhadap rasa sakit.

Setelah selesai, peserta makan bersama sebagai tanda persaudaraan.

Tradisi ini berasal dari Bugis, Toraja, Luwu, Bone dan Enrakang. Kini, adu betis atau mallanca hanya dilakukan secara terbatas di festival budaya masyarakat setempat.

Dalam adu betis, laki-laki dilatih memiliki ketangguhan fisik dan mental. Juga diajarkan sportivitas dan merekatkan persaudaraan.

Hal ini ditunjukkan ketika pertandingan selesai. Para  peserta saling berangkulan dan makan bersama.

Tradisi adu betis juga mengajarkan peran sosial laki-laki dalam masyarakat adat.

Dalam budaya Bugis dan Toraja, lelaki diharapkan menjadi pelindung keluarga. Tradisi ini menjadi simbol latihan peran tersebut.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: kebudayaan IndonesiaMallancaritual sosialsimbol dewasasulawesitradisi adu betis sulawesitradisi ekstremtradisi unik
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Polisi buru admin WAG Info demo Blitar yang berakhir rusuh

Siapa Admin WAG Info Demo Blitar yang Diburu Polisi?

Sempat Hilang, Fragmen Kepala Ganesha Dikembalikan Mas Dhito ke Museum

Sempat Hilang, Fragmen Kepala Ganesha Dikembalikan Mas Dhito ke Museum

Warga Gotong Royong Bersihkan Kantor Pemkab, Mas Dhito: Kita Bersama Jaga Rumah Rakyat

Warga Gotong Royong Bersihkan Kantor Pemkab, Mas Dhito: Kita Bersama Jaga Rumah Rakyat

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2901 shares
    Share 1160 Tweet 725
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15533 shares
    Share 6213 Tweet 3883
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16614 shares
    Share 6646 Tweet 4154
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10871 shares
    Share 4348 Tweet 2718
  • Siapa Admin WAG Info Demo Blitar yang Diburu Polisi?

    562 shares
    Share 225 Tweet 141

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112