KEDIRI – Jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Kabupaten Kediri semakin meningkat. Hingga hari ini jumlah pasien sembuh yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kediri mencapai 2.003 orang.
Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kediri, Slamet Tudmudzi mengatakan tingginya angka kesembuhan ini menjadi harapan baru untuk masyarakat, bahwa siapapun yang terpapar virus corona tetap memiliki harapan untuk sembuh. “Tanggal 1 Januari 2021 kemarin angka sembuhnya mencapai 2.000 lebih,” kata Slamet pada Bacaini.id, Sabtu, 2 Januari 2021.
baca ini Tenaga Medis Kediri Mulai Didata Untuk Mendapatkan Vaksin
Gubernur Jatim Positif Covid
Kasus Covid-19 Jatim Tembus 85 Ribu
Slamet pun memberikan apresiasi terhadap kinerja semua pihak terkait yang secara ketat melakukan pengawasan dan tindakan konkret di lapangan. “Terima kasih untuk para petugas yang telah melakukan yang terbaik untuk warga Kabupaten Kediri,” katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan). Warga yang merasa mempunyai keluhan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
“Tetap dan harus lebih patuh prokes, untuk pasien yang diisolasi juga harus patuh semua arahan tenaga medis,” tegasnya.
Untuk diketahui, per hari Jumat 1 Januari 2020 total keseluruhan kasus covid di Kabupaten Kediri mencapai 2.448. Jumlah pasien yang dirawat sebanyak 256, dan pasien meninggal sebanyak 189 orang.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK), Ibnu Gunawan menyampaikan bahwa kesembuhan pasien tergantung banyaknya transmisi virus pada tubuh seseorang.
Jika transmisi virus hanya dalam jumlah atau tingkatan kecil, maka yang terjadi virus tersebut hanya bisa memancing imunitas. Sedangkan jika virusnya lebih banyak, maka akibatnya bisa fatal. Tetapi semua itu bisa diantisipasi dengan menjaga kesehatan dengan baik. “Tentunya harus tetap patuh protokol kesehatan sebagai pelindung diri sendiri,” ucap Ibnu.
Ibnu mengatakan saat ini yang perlu diwaspadai adalah klaster keluarga. Karena tidak menutup kemungkinan adanya anggota keluarga yang tetap pergi ke luar kota untuk liburan pergantian tahun. Hal itu mengacu pada meningkatnya jumlah positif saat libur panjang bulan Oktober tahun lalu
Untuk itu, Ibnu mengimbau kepada masyarakat yang memang melakukan liburan ke luar kota untuk segera melakukan pemeriksaan secara mandiri. “Itu sebagai langkah pencegahan dan pengendalian, karena ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit rujukan juga semakin sempit,” tutup Ibnu.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet