Bacaini.ID, KEDIRI – Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jatim melakukan eskavasi lanjutan di areal patirtan kawasan Candi Klotok Kota Kediri. Dalam eskaasi tersebut tim arkeolog BPK menemukan satu bilik patirtan.
Ketua Tim Arkeolog BPK Wilayah XI Jatim, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, eskavasi yang dilakukan Senin, 2 September 2024 ini merupakan tahap keempat. Lokasinya berada pada 500 meter sisi Selatan Candi Klotok.
Hasil eskavasi tersebut, tim menemukan satu patirtan yang berada di atas patirtan utama dan berjajar dengan patirtan kecil di atas patirtan utama.
“Kami menemukan sebuah bilik dalam kondisi berjajar dua dengan bilik kecil yang ditemukan kemarin, jadi ada dua bilik kecil membagi struktur ini dua sisi yang seimbang,” jelas Nugroho.
Selain menemukan bilik, tim arkeolog juga menemukan sebuah struktur diduga ada dua lantai. Tim memperkirakan di sisi utara bilik utama masih ada satu bilik kecil sebagai bilik sayap. Posisinya diperkirakan selevel dengan bilik kecil di sisi selatan mengapit bilik utama.
“Melihat kondisi saat ini, kami menduga masih ada lagi bilik di utara bilik utama, posisinya selevel dengan bilik sayap di selatan. Diperkirakan posisinya dibawah saluran irigasi yang dibuat oleh masyarakat, ukuranya sekitar dua setengah meter,” ungkapnya.
Saat ini tim Arkeolog BPK Wilayah XI Jatim masih belum bisa memastikan abad berapa patirtan ini dibuat, karena tidak ditemukan pentunjuk yang jelas baik tahun atau tulisan jawa di lokasi ekskavasi. namun temuan ini diperkirakan dibuat di era pra Majapahit yang diduga satu periode dengan Candi Klotok yang berada di sebelah utara patirtan, juga seperiode dengan Goa Selomagleng.
“Kita belum bisa memastikan karena tidak ada petunjuk yang menunjukkan tahun atau tulis jawa. Namun melihat ketebalan struktur bata yang tebal-tebal diperkirakan seperiode Candi Klotok dan Goa Selomaleng,” imbuhnya.
Dalam proses ekskavasi kali ini tim mendapatkan tantangan cukup berat karena harus mengangkat batu guung yang banyak ditemukan di lokasi. Diperkirakan batuan tersebut menuntup permukaan patirtan akibat bencana alam.
Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri W