Bacaini.id, KEDIRI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan baik kepada pasien maupun masyarakat. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas komunikasi.
Dalam forum Ngobras (Ngobrol Bareng Manajemen RS Bersama Jurnalis), Direktur RSUD Gambiran dr. Aditya Bagus Djatmiko membuka isu-isu miring yang selama ini melekat dengan rumah sakit pemerintah tersebut. “Isu-isu yang kemarin muncul, di RSUD itu pelayanannya, fasilitasnya hanya sekadarnya. Perawatnya ketus, tidak care, nah itu yang akan kami ubah,” kata dr. Aditya, Senin, 30 Januari 2023.
Pimpinan baru RSUD Gambiran ini tidak menampik jika adanya pelayanan yang kurang memadai terkait dengan komunikasi. Namun tidak dipungkirinya juga jika hal itu sangat manusiawi, terlebih antara pasien dan tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit.
Seperti diketahui, sejak Covid 19 mendera, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan harus bekerja ekstra keras. Tidak hanya berhadapan dengan pasien, melainkan juga dengan keluarga pasien yang mungin terkadang bandel. “Mungkin rasanya sama-sama lelah, jadi perspektifnya menjadi berbeda,” imbuhnya.
Meski demikian, dr. Aditya tetap akan melakukan evaluasi. Rumah sakit sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat tentu harus mengutamakan keselamatan dan kenyamanan baik pasien maupun keluarga pasien.
“Selain kita supervise, kita minta feedback langsung dari pasien dan terakhir dengan memberikan reward and punishment,” ujarnya.
Masih terkait peningkatan kualitas komunikasi, manajemen RSUD Gambiran telah mempersiapkan tim pemasaran. Tim yang baru dibentuk ini akan bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat secara lebih intens.
Menurut dr. Aditya ada sejumlah informasi di dalam RSUD Gambiran yang tidak tersampaikan kepada masyarakat, bahkan di Kota Kediri sendiri. Disebutkan misalnya terkait adanya alat kesehatan.
“Di sini (RSUD Gambiran) misalnya, kita punya alat rekam jantung bentuknya seperti rompi yang dipakai pasien untuk memonitor atau rekam jantung selama 24 jam. Alat ini tidak banyak dimiliki rumah sakit lain,” sebut dr. Aditya.
Selain itu ada juga alat-alat kesehatan lain seperti radiologi, mamografi untuk deteksi kanker payudara, MRI scan dan beberapa alat lainnya. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi dan berencana menambah alat kesehatan yang dibutuhkan namun belum terpenuhi.
“Kita sudah anggarkan tahun ini untuk ditambah. Jadi, dengan tim pemasaran yang baru ini harapannya bisa lebih intens membuat program-program untuk menyampaikan informasi yang belum banyak diketahui masyarakat, salah satunya melalui media massa,” tandasnya.
Penulis: Novira