Bacaini.ID, KEDIRI – Sebanyak tujuh pelajar sekolah dasar hingga SMA berkirim surat kepada Pj. Wali Kota Kediri Zanariyah. Mereka mengeluhkan kondisi sungai di Kota Kediri yang tercemar sampah plastik hingga merusak ekosistem lingkungan.
Surat tersebut ditulis di atas selembar kertas menggunakan tulisan tangan. Isinya tentang keluhan atas kondisi Sungai Kedak di Kecamatan Mojoroto yang dipenuhi mikroplastik.
“Kami masih menemukan banyak orang yang membakar sampah plastik yang dapat menimbulkan polusi udara,” tulis Haniya Risda dalam suratnya.
Protes serupa juga ditulis oleh Madjid Panjalu. Siswa kelas empat sekolah dasar di Sekolah Alam Ramadhani ini menyampaikan jika kondisi Sungai Kedak dipenuhi popok, karung, botol, dan kain.
Haniya dan Madjid adalah dua dari tujuh pelajar yang mengikuti program Detektif Sungai. Bersama organisasi lingkungan Ecoton, mereka menyelidiki kondisi Sungai Kedak yang tercemar mikroplastik.
Dalam investigasi itu, mereka menemukan kerusakan alam yang diakibatkan mikroplastik. Kondisi ini mengancam ekosistem sungai yang dihuni cuyu, cacing, dan udang di Sungai Kedak. “Sungai Kedak sudah tercemar dengan kondisi sedang,” tulis Madjid.
Atas kondisi tersebut, anak-anak ini menuntut Pemerintah Kota Kediri memiliki program perlindungan sungai. Mereka juga berharap agar seluruh sekolah menerapkan zero waste (bebas sampah).
Surat tulisan tangan itu sebenarnya telah diserahkan kepada Wali Kota Kediri melalui Bagian Umum Pemkot Kediri. Namun petugas Pemkot meminta agar surat itu dilampiri penanggung jawab dan dikembalikan lagi kepada anak-anak.
“Kami masih meminta Ecoton membuat surat pengantar agar keinginan anak-anak ini tersampaikan kepada Pj. Wali Kota Kediri,” kata Sunarno, penanggungjawab Sekolah Alam Ramadhani kepada Bacaini.ID, Jumat, 12 Juli 2024.
Penulis: Hari Tri Wasono