Bacaini.ID, KEDIRI – Sebuah studi baru yang terbit di jurnal BMJ Open Sport dan Pelatihan Kedokteran dan dilansir Newsweek.com mengungkap ilmuwan yang mengeksplorasi olahraga ringan di malam hari apakah dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Hal itu untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kasus susah tidur yang umum terjadi di masyarakat. Insomnia tidak hanya menjangkiti kawasan tertentu, tapi juga di Indonesia.
Beban kerja ditambah tekanan hidup masih menjadi ranking teratas penyebab insomnia. Readers, selain stres, buruknya kualitas tidur ternyata juga dipengaruhi oleh gaya hidup kurang gerak pada individu.
Terhitung 1 dari 4 kasus susah tidur terungkap dalam penelitian berkolerasi dengan gaya hidup yang kurang gerak.
Lazimnya yang dilakukan seseorang sebelum tidur adalah bersantai dulu, melepas lelah setelah seharian kerja. Namun ternyata kegiatan itu justru sering membuat seseorang jadi susah tidur.
Atau ada juga yang beranggapan melakukan olahraga keras dan melelahkan sebelum tidur akan membantu seseorang tidur lebih nyenyak. Hal itu juga dibantah para peneliti.
Faktanya, melakukan olahraga dengan intensitas tinggi tepat sebelum tidur juga dapat membuat seseorang lebih sulit tertidur.
Salah satu alasan olahraga keras sebelum tidur sangat tidak disarankan oleh para ahli adalah karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung. Hal itu bisa berakibat kualitas tidur yang buruk.
Dalam penelitian yang melibatkan 28 peserta, tim peneliti menemukan bahwa peserta rata-rata tidur 30 menit lebih lama setelah melakukan olahraga ringan di malam hari.
Penelitian sebelumnya dari tim yang sama menunjukkan bahwa olahraga ringan juga mengurangi jumlah gula dan lemak dalam aliran darah kita setelah makan. Olahraga ringan yang dimaksud adalah segala kegiatan yang melibatkan aktivitas tubuh selama sekitar dua sampai tiga menit.
Naik turun tangga, berjalan-jalan di sekitar rumah, mengangkat betis, mengangkat lutut atau berdiri jinjit daripada sekedar hanya duduk diam, diyakini dapat membuat tidur lebih nyenyak setelahnya.
Intinya, lakukan gerak badan ringan alih-alih hanya duduk diam saja di sofa menunggu kantuk. Selama tidak menyebabkan peningkatan besar detak jantung dan suhu tubuh, aktivitas malam ini disarankan agar tidur lebih nyenyak.
Para peneliti menyarankan untuk melakukan aktivitas apa pun yang kita inginkan untuk mendapat manfaatnya. Kuncinya adalah jangan malas “meladeni” gangguan apa pun saat duduk lama di malam hari. Jangan malas untuk menggerakkan badan.
Namun, penelitian yang lebih besar masih diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini dan memahami dasar biokimia dari hubungan tersebut.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif