Bacaini.id, NGANJUK – Wisata Kampung Rambutan di Kabupaten Nganjuk menawarkan sensasi memetik buah rambutan langsung dari kebunnya. Hanya dengan membayar tiket masuk Rp10.000, pengunjung bisa makan buah rambutan sepuasnya.
Destinasi wisata yang tepat berada di Dusun Kedung Jeru, Desa/Kecamatan Ngetos ini selalu menjadi sasaran pengunjung ketika sedang musimnya buah rambutan. Musim rambutan sendiri tiba saat musim hujan atau pergantian musim seperti sekarang ini.
Selain murah, lokasinya yang ada di lereng Gunung Wilis menjadi lebih menarik dengan latar pemandangan alam dan sejuknya hawa pegunungan. Pengunjung bisa memetik dan menikmati buah rambutan sesuai pilihan dengan duduk santai di gazebo yang disediakan pihak pengelola.
Di Kampung Rambutan, Bacaini.id tidak sengaja bertemu dengan salah satu pengunjung dari Negeri Jiran, Malaysia. Pria bernama Eddy Rama ini datang bersama istri dan keluarga setelah tahu ada wisata petik rambutan di media sosial yang membuatnya penasaran.
“Lihat di medsos, aku penasaran. Terus aku bilang sama istri, yuk ke kebunnya Kampung Rambutan,” kata Eddy kepada Bacaini.id, Selasa, 17 Januari 2023.
Pria berusia 25 tahun itu mengaku bisa sampai ke Kampung Rambutan dengan panduan Google Map. Kebetulan dia sedang berkunjung ke rumah mertuanya di Kabupaten Nganjuk. Menurut Eddy, buah di Kampung Rambutan berbeda dengan yang ada di negara asalnya.
“Di sini buahnya lebih tebal dan tidak lengket pada bijinya. Rasanya juga lebih manis, pokoknya enak, mantap,” ujarnya bersemangat.
Kampung Rambutan sebagai salah satu rekomendasi destinasi wisata di Nganjuk juga diungkapkan Gisyla Oktaviana, warga lokal asal Kelurahan Kauman. “Datang ke sini karena tertarik dengan wisata alam, apalagi bisa makan sepuasnya, kan murah,” kata Gisyla.
Menurutnya, buah rambutan yang dipetik langsung dari pohonnya terasa lebih segar jika dibandingkan dengan membeli di pasar. Selain bisa memilih sesuai keinginan, pengunjung yang ingin membungkus buah rambutan sebagai oleh-oleh juga diizinkan.
“Hanya bayar Rp5.000 saja per kilogramnya, murah sekali,” imbuhya.
Sementara itu, Pengelola wisata Kampung Rambutan, Aris Trio Effendi mengatakan dibukanya lokasi wisata ini berangkat dari keresahan para petani rambutan saat musim panen. Hasil panen yang selalu melimpah berbanding terbalik dengan rendahnya harga jual di pasaran.
“Seringnya harga pasaran cukup murah. Lokasi wisata ini jadi inisiatif kita membantu petani rambutan. Minimal harganya tidak terlalu jatuh, sesuai standar mereka,” kata Aris.
Aris menjelaskan, Kampung Rambutan berdiri di atas lahan seluas tiga hektare yang dirintis petani rambutan bersama pemuda desa setempat. Seiring berjalannya waktu, lokasi wisata ini semakin ramai dikunjungi wisatawan yang bahkan datang dari luar daerah.
Semakin berkembang, pada tahun 2017 lalu dibentuklah kerjasama antara pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), pemuda desa dan petani kebun rambutan.
“Sekarang, hari biasa bisa sekitar 250 sampai 300, kalau hari Minggu bisa sampai 500 pengunjung yang datang. Rencananya kalau tiga hektare ini habis, akan diperluas lagi. Di sini ada ratusan lahan milik petani rambutan yang siap dijadikan tempat wisata,” jelas Aris.
Rencana yang diungkapkannya tidak lepas dari harapan pihak pengelola agar Kampung Rambutan bisa terus berkembang. Terlebih soal bagaimana lokasi wisata ini memiliki area wisata lain sebagai pendukung.
“Biar tidak hanya buah saja, tapi ada wisata lain yang bisa menunjang Kampung Rambutan,” tambahnya.
Lokasi wisata Kampung Rambutan tidak terlalu jauh dari pusat Kota Nganjuk. Hanya dengan menempuh kurang lebih selama 30 menit perjalanan, pengunjung akan sampai di lokasi tujuan. Selain gazebo, Kampung Rambutan dilengkapi fasilitas lain mulai dari tempat bermain anak, spot foto keren, kamar mandi dan mushola.
Penulis: Asep Bahar
Editor: Novira