Bacaini.id, BLITAR – Seorang siswi SMK Negeri 01 Nglegok Kabupaten Blitar bernisial NA (16) tewas terlindas kereta api (KA) Gajayana relasi Gambir – Malang yang melintas di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
NA yang diketahui warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, diduga sengaja menyudahi hidup (bunuh diri). Saksi di lokasi kejadian melihat remaja putri itu sengaja menabrakkan diri.
Tak jauh dari lokasi kejadian petugas menemukan sepeda motor milik korban. Kemudian selembar surat berisi pesan perpisahan yang diduga tulisan tangan NA. Kepala Sekolah SMK Negeri 01 Nglegok Yulianto membenarkan NA adalah anak didiknya, yakni siswi kelas 10.
Ia dan warga sekolah tidak menyangka jika yang bersangkutan nekat mengakhiri hidup. “Semua kaget, tidak mengira dengan kejadian ini,” tutur Yulianto kepada wartawan Rabu (18/10/2023).
Dalam selembar suratnya, NA menyatakan sudah tidak kuat menghadapi keadaan. Surat yang terdiri dari dua paragraf diduga ditujukan kepada keluarga dan teman-temanya.
Berikut isinya:
“Mbak Hani, mak, pak, nurin wis gak iso kuat koyo mbendino. Nurin capek. Butuh istirahat sing tenang. Saman mbak hani karo amak sehat-sehat nggih. Gak kabeh aku ngadepi kuat yang semangat sedanten. Damel njenengan nggih. Mbak Hani semangat sekolah. Nurin pamit.
Nurin lek banyak salah maaf yo cah. Nurin wis gak iso kuat. Wis gak iso nggawe ngguyu kalian semua. Aku wis capek. Sama keadaan. Bahkan diri sendiri. Keysya, nur, kabeh cah sing tau aku banyak salah. Ndek kalian. Semua maafin ya. Semangat sekolahnya kalian. Hehe. Nurin gak bisa kuat kayak kalian semua. Maaf ya”.
Selain ditemukan di lokasi kejadian, surat perpisahan itu juga dibagikan NA kepada teman-temannya. Sebelum mendatangi lokasi kejadian, NA lebih dulu mendatangi beberapa temannya untuk memberikan surat perpisahan yang ditulisnya.
“Informasi yang kita terima, teman-temannya saat itu pada bingung,” kata Yulianto. Yang membuat pihak sekolah tidak percaya, NA selama ini dikenal berkarakter terbuka dan gemar bercanda.
Beberapa hari jelang kematiannya yang bersangkutan juga tidak memperlihatkan gejala orang yang hendak bunuh diri. “Tidak mengira (bunuh diri). Karena anak ini sering guyon dengan teman-temanya,” ungkap Yulianto.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab NA nekat mengakhiri hidup. Apakah karena masalah asmara atau ada persoalan keluarga, kata Yulianto pihaknya masih berusaha mendalami.
“Belum diketahui pasti penyebabnya. Saat ini kita masih mendalami melalui teman-teman dekatnya,” tambahnya.
Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, sebelum menabrakkan diri ke arah KA Gajayana, NA sempat mondar-mandir. Warga di sekitar lokasi kejadian tidak menyangka, remaja putri itu ternyata sedang menunggu kereta melintas untuk menabrakkan diri.
Kapolsek Talun Polres Blitar Iptu Indrayana membenarkan adanya peristiwa kematian di jalur perlintasan kereta api wilayah Kendalrejo Talun. Korban tewas seketika dengan tubuh terseret hingga 100 meter.
Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Terkait adanya dugaan bunuh diri, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa keterangan saksi-saksi. “Kita masih melakukan penyelidikan,” ujarnya singkat.
Penulis: Solichan Arif