Bacaini.ID, KEDIRI – Diet Switch-On atau Switch On viral di Korea setelah seorang model asal Seoul membagikan kesuksesannya menurunkan berat badan dengan cepat.
Diet yang dikenal dengan nama Switch-On ini diciptakan oleh Professor Park Yongwoo, dokter ahli diet dan makanan sehat yang terkenal di Korea Selatan.
Switch-On diet dilakukan untuk me’reset’ tubuh, terutama pencernaan yang penuh dengan asupan tak sehat.
Diet ini dilakukan khusus selama empat minggu, dan bisa dilanjutkan apabila merasa diperlukan.
Diet dilakukan dengan konsumsi tinggi protein, puasa, dan mengurangi konsumsi pemicu inflamasi.
Yang harus dihindari adalah tepung, kafein, alkohol, daging olahan dan gula selama satu bulan saja.
Olahraga juga diperlukan untuk menghilangkan lemak tubuh. Olahraga ringan seperti jalan kaki selama 60 menit bisa jadi pilihan.
Cara diet Switch-On dibagi dalam per minggu, sebagai berikut:
Minggu pertama: Puasa karbo
• Hari 1-3: puasa karbohidrat
Konsumsi protein shakes, bisa dibeli di marketplace atau buat sendiri, empat kali sehari.
Makan cukup sayur, yogurt tawar, tahu, dan sumber protein lain untuk menghindari rasa lapar. Jika merasa pusing, ada kemungkinan asupan protein kurang.
• Hari ke-4: tambahkan satu kali makan
Di hari ke-4, konsumsi tiga kali protein shake dalam sehari, tambahkan makan reguler satu kali.
Disarankan makan siang rendah karbohidrat. Boleh dengan sedikit nasi dan lauk sehat.
Minggu kedua: Makan siang/malam biasa dan satu kali puasa 24 jam
Di minggu kedua, puasa dimulai selama 14 jam dari makan terakhir.
Setelahnya konsumsi tiga kali protein shake dan satu kali makan regular.
Bisa makan siang atau makan malam dengan karbohidrat, sedikit karbohidrat. Karbohidrat diperlukan agar otot tetap kuat.
Ditahap ini, atur waktu tidur selama 7 jam sehari. Usahakan suatu hari dalam seminggu ini, puasa 14 jam diperpanjang menjadi 24 jam.
Namun jika merasa lelah dan tak sanggup, disarankan untuk makan sesuai pola makan diet.
Minggu ketiga dan keempat: Puasa lebih panjang
Diminggu ketiga dan keempat, lakukan puasa lebih panjang selama 22 atau 24 jam sebanyak dua kali.
Jika tubuh mulai terbiasa, bisa dilakukan puasa sebanyak tiga kali.
Tetap konsisten dengan pola makan diet yang sudah diatur dan olahraga ringan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif