Bacaini.id, JEMBER – Salah satu oleh-oleh yang wajib dibawa pemudik dari Jember adalah suwar-suwir. Makanan olahan dari tape singkong ini sangat laku diserbu pemudik di pusat oleh-oleh Jember.
Nama jajanan ini cukup unik, suwar-suwir. Tidak ada yang tahu persis kenapa makanan ini disebut suwar-suwir. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga tidak mengedentifikasi makna dari suwar-suwir.
Meski tak diketahui artinya, kelezatan suwar suwir tak pernah memantik perdebatan. Siapapun pasti mengakui jika jajanan asli Jember ini sangat enak. Rasanya mirip dodol dengan citarasa yang lebih manis.
Suwar suwir dibuat dari tape yang merupakan fermentasi singkong. Setelah adonan selesai, dibentuk menyerupai balok kecil-kecil berukuran 3–4 sentimeter.
Mulanya suwar-suwir hanya divariasi rasa cokelat dan vanili. Namun sejak tahun 2000-an, jajanan ini mulai dikreasikan dengan bermacam-macam rasa buah dan berwarna-warni. Mulai rasa durian, nanas, mangga, jeruk, apel, semangka, melon, anggur, pepaya, stroberi, sirsak, pandan, vanili, dan juga cokelat.
Sebagian masyarakat meyakini jika keberadaan suwar suwir sudah ada di Jember sejak zaman kolonial Belanda. Hal ini diketahui lantaran banyaknya orang-orang lama dan tua yang mengetahui cara membuat suwar suwir.
Suwar suwir sangat cocok menjadi kudapan saat bersantai. Biasanya makanan ini disandingkan dengan kopi sebagai penyeimbang rasa pahit.
Salah satu pusat penjualan suwar suwir yang terkenal di Jember adalah kawasan Jalan Gajah Mada. Di sini sejumlah pedagang suwar suwir berjajar berdampingan.
Suwar suwir dikemas dalam beragam bentuk dan ukuran. Mulai dari kemasan kotak yang elegan, plastik, atau kiloan. Untuk ukuran terakhir kerap dijumpai di pasar tradisional yang menjajakan suwar suwir curah.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video: