Bacaini.ID, KEDIRI – Indonesia berada di urutan pertama di dunia sebagai negara dengan penduduk paling bahagia dengan tempat tinggal mereka.
Hasil survei Ipsos Global Housing Monitor, yakni lembaga riset global yang berpusat di Paris, posisi Indonesia sejajar dengan Belanda yang sama-sama memiliki 79% penduduk yang bahagia dengan situasi rumah mereka.
Survei secara online itu berlangsung November 2024 hingga Januari 2025 di 30 negara dengan melibatkan 22.279 responden berusia dewasa di bawah 75 tahun.
Responden yang terlibat aktif merupakan orang-orang yang tinggal di rumah sendiri maupun rumah sewa ataupun apartemen.
Berikut 10 negara paling bahagia dengan situasi tempat tinggal penduduknya menurut data Ipsos:
1. Indonesia 79%
2. Belanda 79%
3. India 75%
4. New Zealand 73%
5. Swedia 71%
6. Polandia 68%
7. Thailand 67%
8. Inggris Raya 64%
9. Meksiko 64%
10. Jerman 63%
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penduduk di suatu negara melihat situasi tempat tinggal tinggal mereka sendiri dan situasi perumahan di negara.
Secara umum, mayoritas penduduk di berbagai negara ini (61%) merasa puas dengan kondisi tempat tinggal mereka.
Namun 52% setuju bahwa tidak cukup perhatian yang diberikan oleh pemerintah setempat terhadap isu perumahan di negara mereka.
Pesimisme terhadap isu soal perumahan, tertinggi ada di Belanda (77%), yang mayoritas berpendapat negara mengambil kebijakan yang salah dalam menangani masalah kebutuhan papan penduduknya.
Kemudian diikuti oleh Spanyol (76%), dan Korea Selatan (70%).
Sementara orang-orang yang bertempat tinggal di rumah sewa, 47% merasa kurang senang dengan situasi perumahan mereka.
Sementara 47% lainnya mengatakan mereka bahagia dengan situasi perumahan yang mereka diami saat ini.
Untuk orang-orang yang memiliki rumah sendiri, 69% di antaranta menyatakan bahagia dengan situasi tempat tinggal mereka.
Di semua negara juga terungkap, mereka yang memiliki rumah sendiri lebih bahagia ketimbang penyewa, namun di negara dengan hak penyewa lebih kuat, kesenjangan dalam kepuasan diketahui lebih kecil.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif