Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar apabila seseorang menjanjikan sesuatu, atau mengakui kesanggupan biasanya mereka membuat surat pernyataan. Kadang Bahasa di masyarakat dengan pede-nya menyebutkan sudah membuat pernyataan hitam diatas putih, ada meterainya lagi. Nah kali ini kita membahas tentang surat pernyataan?? Apa itu surat pernyataan? Bagaimana tinjauan hukumnya? Bagaimana seharusnya surat pernyataan dibuat?
SURAT PERNYATAAN
Surat pernyataan biasanya disebut juga surat pengakuan secara tertulis. Biasanya dilakukan baik perorangan maupun instansi dengan cara menulis baik diketik maupun dengan tulisan tangan atas pengakuan tersebut.
Fungsi dari surat pernyataan cukup banyak, salah satunya untuk meyakinkan pihak lain, sehingga Kerjasama maupun interaksi dengan pihak lain lebih lancar.
FORMAT PENYUSUNAN SURAT PERNYATAAN
Judul yakni tulisan berupa “Surat Pernyataan”, identitas pihak, isi pernyataan, penutup, tempat dan tanggal pembuatan surat, nama terang pembuat pernyataan.
PENULISAN SURAT PERNYATAAN DIKETIK ATAU DITULIS TANGAN?
Penulisan surat pernyataan sebenarnya tidak ada ketentuan baku harus diketik atau ditulis dengan tangan. Namun berdasarkan pengalaman kami, surat pernyataan lebih amah dalam pembuktian ketika ditulis tangan. Mengingat, jika yang menulis mengingkari maka akan sulit mengingkari jenis tulisan tangannya.
BAGAIMANA KEKUATAN PEMBUKTIAN SURAT PERNYATAAN
Dalam perjalannya ketika terjadi sengketa, keberadaan surat penyataan bisa sebagai bukti awal. Namun untuk bobot pembuktian cukup kuat, jila tidak mendapat sangkalan dari lawan. Namun jika mendapat sangkalan dari pihak lain, agar lebih kuatnya dengan mendatangkan saksi saat pembuatan surat pernyataan tersebut.
Sebagaimana putusan Mahkamah Agung No. 3901K/Pdt/1985 tanggal 29 November 1988 menyatakan:“Surat bukti yang merupakan pernyataan belaka dari orang-orang yang memberi pernyataan tanpa diperiksa di persidangan, tidak mempunyai kekuatan pembuktian apa-apa atau tidak dapat disamakan dengan kesaksian”
Oleh karena itu, Surat pernyataan kuat menjadi bukti apabila diakui oleh orang yang membuat pernyataan dan berdasarkan keterangan/penjelasan dalam persidangan terkait surat pernyataan tersebut.