“Jadi selain parade bunga, ada tampilan untuk lampu-lampunya. Nah, siapa saja yang terlibat, ada hotel, pengusaha di Surabaya hingga komunitas sepeda. Termasuk juga komunitas budaya masyarakat Bali, Nias dan sebagainya,” sebutnya.
Lebih lanjut Wiwiek menyampaikan bahwa Surabaya Vaganza juga menjadi salah satu upaya pemkot dalam rangka men-trigger atau memantik industri pariwisata di Kota Pahlawan. Bagaimana mendorong industri pariwisata di Kota Surabaya agar bisa terus bergerak.
“Ini adalah bagian men-trigger industri pariwisata di Surabaya. Jadi kita tidak hanya sekadar bikin acara setelah itu selesai, tapi setelah itu bagaimana menjadi pemicu bahwa industri pariwisata bisa terus bergerak,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser dalam setiap event tahunan selalu dilakukan evaluasi, termasuk penyajian Surabaya Vaganza.
“Dari evaluasi tahun-tahun sebelumnya, itu tidak bisa dinikmati karena berjubel. Sehingga kami coba atur dengan barrier agar lebih tertib, agar warga tidak hanya berkumpul pada satu titik sehingga didorong bisa merata,” ungkap M Fikser menambahkan.
Penulis: Novira