Bacaini.id, JOMBANG – Pelaksanaan ibadah ramadhan di Jombang diikuti pasien ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) yang sedang menjalani pengobatan. Mereka melakukan tadarus di bawah bimbingan pengasuh Pondok Sunan Kalijaga.
Pondok yang berada di Dusun Jatipandak, Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Jombang ini memang menjadi tempat rehabilitasi penderita ODGJ. Pondok ini menempati bantaran sungai Brantas karena keterbatasan lahan. “Sementara ini kita nebeng di bantaran kali Brantas,” ujar M Imam Nurul Zudha Pengasuh Pesantren Sunan Kalijaga kepada Bacaini.id, Rabu, 29 Maret 2023.
Gus Imam, panggilan akrabnya, mengatakan saat ini di pesantrennya ada 47 orang yang memiliki riwayat dan latar belakang gangguan mental. Mereka datang dari berbagai daerah yang diantar keluarganya untuk berobat.
Di bulan suci ramadhan ini, penyandang ODGJ ini turut melaksanakan ibadah. Pengasuh pondok menambah materi keagamaan kepada mereka dalam mengikuti bimbingan. Di antaranya adalah materi mengaji dan tata cara sholat.
“Orang berkebutuhan khusus tidak bisa dipaksa seperti puasa atau kegiatan keagamaan lainnya. Mereka harus mau menjalani sendiri tanpa paksaan,” jelas Gus Imam.
Seperti saat belajar sholat, puluhan penghuni ini tampak antusias. Meskipun ada sejumlah ODGJ yang tampak cengar cengir saat temannya sholat, pengasuh tetap membimbing dengan sabar. Kelompok ODGJ yang mengikuti kegiatan ini rata-rata sudah bisa diajak komunikasi dan sedang dalam pemulihan.
Sedang yang masih dalam taraf pengkondisian ditempatkan di lokasi berbeda yang ada di pesantren. Pintu besi yang membatasi aktifitas para santri dijaga sejumlah relawan. Setiap malam Gus Imam mengajak semua santrinya mendengarkan tadarus Al Quran yang dibacakan relawan.
Selain terapi khusus, para ODGJ diajak berinteraksi secara aktif. Termasuk memberikan pelajaran bersosialisasi. “Rehabilitasi yang kita lakukan dengan cara pendekatan interaksi,” kata Gus Imam.
Pesantren yang dibangun sejak 2002 ini baru mendapatkan ijin operasional lengkap pada 2013. Lembaga peninggalan orang tua Gus Imam ini terus berkembang untuk mengabdi dan melayani kelompok ODGJ. Para penghuni awalnya memang dari sejumlah kota tidak hanya di Jawa Timur namun juga luar Jawa Timur.
Namun kini untuk memudahkan komunikasi dengan keluarga, tempat rehabilitasi tersebut hanya menerima pasien dari Jawa Timur. “Kita juga melibatkan tim medis dari puskesmas untuk pengobatan para santri rehabilitasi,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Hari Tri Wasono
Tonton video: