KEDIRI – Menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota Kediri melakukan antisipasi penyebaran covid dengan cara mewajibkan masyarakat luar kota yang masuk Kota Kediri membawa hasil Rapid Tes Antigen.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam sebuah siaran pers meminta seluruh masyarakat Kota Kediri untuk tetap di rumah saja ketika hari libur Natal dan tahun baru. “Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi menugaskan kepada pemerintah daerah untuk menjaga daerahnya masing dari lonjakan Covid-19. Untuk itu saya mengeluarkan Surat Edaran dan Himbauan Antisipasi Liburan Natal dan Tahun Baru 2021 untuk menekan kasus terkonfirmasi positif di Kota Kediri,” kata Abu.
Untuk memaksimalkan tugas dari pemerintah pusat, Abu meminta setiap kelurahan yang masuk wilayah Kota Kediri untuk melakukan koordinasi dengan Kecamatan, BPBD beserta TNI dan Polri untuk pengawasan hasil rapid tes antigen yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat yang masuk di wilayah masing-masing kelurahan sebagai persyaratan wajib.
Teknisnya, kelurahan bisa menugaskan atau mengajak RT/RW setempat untuk memantau aktivitas warganya yang keluar masuk, bahkan jika ada yang menginap. Mulai dari membawa hasil rapid tes antigen, selain itu juga melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala di lingkungan masing-masing. “Tablet disenfektan disediakan oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri dan bisa diambil di kantor Dinkes,” jelasnya.
Menurut Abu, masalah Covid 19 harus dilakukan dengan basis komunitas atau community enforcement atau dengan melibatkan kader kesehatan dan pelaksana pengawasan di bawah komando lurah, serta menggerakkan masyarakat untuk bergotong royong dengan koordinir dari RT/RW setempat. Ketika ada yang tidak membawa hasil rapid tes antigen, maka akan dilakukan tindakan, salah satunya karantina di balai kelurahan setempat.
Lebih lanjut, Abu menghimbau pada kelurahan dan RT/RW untuk mengajak warganya melakukan kerja bakti minimal seminggu sekali untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Sekaligus sosialisasi dan edukasi bisa dilakukan saat kegiatan kerja bakti. Himbauan untuk tetap melakukan aktivitas di rumah selama liburan, harus disosialisasikan pada masyarakat.
Keseluruhan hal yang menjadi perhatian pelonjakan kasus positif Covid 19 di Kota Kediri disampaikan Walikota Kediri dalam Video Converence. Mengingat kasus positif semakin tinggi secara signifikan di dua bulan terakhir, Abu berharap pada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu waspada. “Tetap patuhi protokol kesehatan, karena pandemi Covid-19 belum berakhir dan lebih berbahaya dari bulan sebelumnya,” pungkasnya.
Senada dengan Walikota Kediri, Juru Bicara Satgas Covid Kota Kediri dr. Fauzan Adhima mengatakan, wajib rapid tes antigen yang dilakukan ini harus dilakukan secara kompak dari kerjasama perangkat desa dari kekurahan hingga tingkat RT. “Lingkup RT kan mengawasi paling tidak 30 KK, jadi ya lebih efektif biar lebih cepat tau,” ucapnya.
Menurut Fauzan saat ini kepedulian terhadap lingkungan harus dijadikan prioritas utama. Warga harus peduli dengan tetangga dan juga lingkungan tempat tinggalnya. Ketua RT dan Ketua RW harus bersinergi untuk melakukan pemantauan kepada warga yang keluar masuk di lingkungannya.
Terutama dalam pemantauan hasil rapid tes antigen ketika ada keluarga yang datang dari luar kota. Ketika ada warga yang tidak membawa hasil rapid tes antigen, dan menolak melakukannya, Fauzan mengatakan ketua RT/RW bisa melapor ke Kelurahan, Kecamatan atau Satpol PP.
Adanya tindakan yang dilakukan ketika terjadi hal tersebut, maka akan disarankan secara baik untuk melakukan rapid tes antigen atau langsung melakukan karantina di tempat yang disediakan, seperti di balai kelurahan. “Tindakannya sebatas saran atau himbauan, bukan sanksi,” tutup Fauzan.
Untuk diketahui, Video Conference ini juga diikuti oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kediri Siswanto, Asisten Administrasi Umum Chevy Ning Suyudi, Kepala Dinas Kesehatan Fauzan Adima, Kepala Satpol PP Kota Kediri Eko Lukmono, perwakilan BPBD Kota Kediri, camat dan lurah se-Kota Kediri.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet