KEDIRI – Ahmad Prayoga, seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kediri berhasil menciptakan pintu pencegah virus covid-19. Karya remaja tersebut berhasil menjuarai lomba cipta karya Teknologi Tepat Guna (TTG) tahun 2020 yang diadakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri.
Siswa kelas 13, SMKN 1 Kabupaten Kediri ini merupakan warga desa Kalibago Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Inovasi teknologi yang diberi nama ‘Pintu Pencegah Covid 19’ milik Ahmad berhasil menyingkirkan 29 peserta lomba lainnya.
Dikatakan Ahmad, dirinya membuat pintu pencegah Covid 19 atas dasar kebutuhan teknologi canggih yang bermanfaat di masa pandemi saat ini, dengan harapan bisa berguna untuk warga Kabupaten Kediri untuk mengurangi penyebaran covid. ”Pintu pencegah Covid 19 ini tidak jauh berbeda dari pintu biasa. Untuk bahan pintu ini terbuat dari kerangka besi dengan dua daun pintu dari kayu dan triplek. Hanya saja secara sistim menggunakan door lock yang bisa mengunci secara otomatis,” terang Ahmad.
Pintu ini juga dilengkapi dengan pengukur suhu tubuh. Tidak hanya itu, pintu tersebut juga dilengkapi dengan LCD display untuk tampilan suhu dan dua buah lampu indikator sebagai penanda di sisi sebelah mana seseorang memasuki pintu tersebut.
Cara kerja pintu pencegah covid 19 ini adalah ketika seseorang masuk melalui salah satu sisi pintu maka lampu indikator akan menyala. Pintu itu tidak akan terkunci jika orang yang masuk memiliki suhu tubuh normal sehingga orang lain bisa masuk setelahnya.
Ahmad mengatakan ide awal yang mendasari pembuatan pintu ini adalah pentingnya alat ukur suhu tubuh pada masa pandemi Covid 19. Sehingga dia berpikir untuk membuat thermogun otomatis. “Thermogun itu ribet, karena harus ada orang yang mengoperasikan. Kalau dibuat otomatis kan lebih simple dan aman,” kata Ahmad.
Dalam proses pembuatannya, Ahmad mengatakan butuh waktu selama satu bulan mulai dari riset dan uji coba alat. Ahmad juga dibantu empat orang teman sekolahnya dengan dukungan penuh dari guru dan orang tuanya.
Beberapa kendala memang terjadi dalam proses pembuatan. Salah satunya perangkat elektronik yang sempat eror. Selain itu juga alat sensor yang digunakan, dikatakannya cukup mahal dan lama karena dibeli secara online. “Satu pintu itu habis dana sekitar Rp 2,5 juta, meskipun belum sempurna, tetapi sudah bisa digunakan,” kata Ahmad.
Lebih lanjut, siswa SMK ini berharap pintu pencegah covid 19 buatannya bisa digunakan pada saat Pilkada 9 Desember 2020. Dia juga mengatakan akan menyempurnakan alat tersebut supaya lebih efektif dalam penggunaannya.
“Pintu Pencegah Covid 19 ini bukan pintu yang bisa mendeteksi seseorang terpapar Covid, melainkan untuk deteksi suhu tubuh secara dini,” pungkasnya.
Dalam lomba TTG tersebut Ahmad mendapatkan juara 1 lomba tahunan yang diadakan Pemkab Kediri melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD), Ahmad mendapat tropi penghargaan dan hadiah uang tunai senilai Rp 10 juta.
Program tahunan yang juga merupakan program unggulan BPMPD Kabupaten Kediri ini diapresiasi secara baik oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno. “Tujuan program ini memang untuk mengapresiasi kreatifitas warga Kabupaten Kediri sekaligus merangsang lahirnya ide-ide kreatif,” jelasnya.
Bupati Kediri itu juga berharap inovasi teknologi ini bisa membantu masyarakat salah satunya dalam sistem pertanian. Bupati hadir secara langsung untuk menyampaikan hadiah, tentunya untuk para juara lomba.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet