Bacaini.ID, KEDIRI – Pegiat perfilman atau sineas di Kota Kediri yang tergabung dalam Asosiasi Perfilman Kediri (APIK) membedah strategi iklan Thailand. Produksi iklan negeri Gajah Putih ini dikenal memiliki story telling kuat.
Diskusi yang diikuti anggota APIK ini diawali dengan nonton bareng empat iklan Thailand. Selanjutnya masing-masing peserta diminta memberikan pendapat atas iklan yang ditonton.
“Iklan Thailand selalu menyajikan twist,” kata Ketua APIK, Suhada di cafe BacainiKopi, Jumat, 8 Agustus 2025.
Ia mengatakan alur cerita yang dirangkai industri iklan Thailand layak ditiru dalam membangun konsep cerita para sineas Kota Kediri. Karena itu APIK selalu membuka ruang diskusi dan peningkatan kapasitas para sineas Kota Kediri.
Menariknya, diskusi ini juga menghadirkan praktisi periklanan nasional Shafiq Mulyanto dari Jakarta. Ia mengatakan industri iklan Thailand memiliki beberapa keunggulan yang patut diadaptasi oleh rumah produksi tanah air. Salah satunya adalah soal kebanggaan menggunakan nilai lokal dalam materi mereka.
“Iklan Thailand akan selalu menggunakan bahasa Thailand, tidak perduli orang luar Thailand bisa memahami atau tidak. Mereka punya nilai khas yang menguatkan kultur budaya setempat,” kata Shafiq.
Karena alur cerita dan kemampuan story telling yang kuat, orang yang tidak bisa memahami bahasa Thailand pun bisa mengerti dan menangkap pesan yang disampaikan.
“Kita ini belum bisa menampilkan iklan dengan ciri khas Indonesia. Selain belum menemukan simbol yang tepat, perilaku pasar yang menyukai hal-hal viral sering menjadi kendala dalam memproduksi iklan yang idealis,” terang Shafiq.
Hal itulah yang kemudian menjadi pekerjaan rumah sineas dalam negeri, terutama anggota APIK untuk memunculkan nilai ke-Indonesia-an dalam produksi film mereka.
Penulis: Hari Tri Wasono