Bacaini.id, JOMBANG – Tidak perlu jauh-jauh ke daerah pesisir pantai untuk menikmati menu rajungan. Di Kabupaten Jombang, sebuah warung menyediakan menu kari rajungan pedas.
Warung yang berada di Jalan Kapten Tendean, Desa Pulorlor, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang menyediakan kari rajungan pedas sebagai menu andalan baru. Warung yang dikelola Joko Fatah Rokhim bersama istrinya, Rahmawati ini memang menjual aneka makanan spesial iwak segoro.
“Ini menu andalan baru yang kita tawarkan pada pembeli,” ujar Rahmawati kepada Bacaini,id, Sabtu, 12 Februari 2022.
Pasangan suami istri ini mencoba peruntungan dengan menyajikan menu baru yang terbilang langka dan belum ada di Kota Santri. Baru 4 bulan ditambahkan dalam daftar menu, makanan ini menarik pembeli untuk datang ke warung makan Gubuk Iwak Segoro. Mereka penasaran dengan menu rajungan yang selama ini memang hanya bisa ditemui di kawasan pesisir pantai.
Dengan mengandalkan bumbu warisan keluarga, hewan bercapit ini diolah dengan bumbu kari spesial pedas yang menggiurkan. Tidak heran, jika awalnya warung ini biasa menyediakan 5 kilogram rajungan, sekarang bertambah menjadi 10 kilogram setiap harinya. Belum lagi saat hari libur, jumlah pembelinya terus bertambah.
“Satu porsinya Rp 70 ribu, memang cukup mahal karena rajungan kita datangkan dari Madura,” ungkap Rahmawati.
Meski terbilang cukup mahal, harga tersebut nyatanya tidak berpengaruh , terutama bagi penggemar rajungan. Karena mereka pasti mengerti dan menyadari mahalnya harga rajungan, terlebih rasa yang disajikan juga tidak mengecewakan.
“Selain rajungan, kita juga ada menu lain seperti cumi-cumi, kakap, udang dan tuna asap. Kalau ada anak-anak atau pembeli yang tidak suka makanan pedas, tetap kita layani, kita sediakan dan rasanya tidak kalah enak,” ujarnya berpromosi.
Rindonis salah satu pembeli, mengaku rasa yang dihadirkan dari resep rajungan pedas ini pas dengan seleranya. Dengan mengajak keluarga, dirinya ingin menikmati liburan akhir pekan dengan menyantap menu khas hewan laut ini.
“Rasa dan pedasnya pas,” ucapnya sambil menyesep tulang-tulang rajungan yang dipesannya.
Karena yang dinikmati hewan bercangkang dan memiliki capit, pembeli harus lebih sabar menyantapnya. Sebelum menikmati rasa bumbunya, penikmati rajungan harus memecahkan cangkang dan memutus capit dari badan hewan yang menyerupai kepiting ini.
Setelah terbelah baru daging di dalam cangkang bisa dinikmati. Memang diperlukan kesabaran untuk bisa menikmati sensasi daging lembutnya.
“Iya begini emang harus sabar untuk menikmatinya, tantangannya ya ini,” kata perempuan berjilbab ini.
Begitu juga dengan Syukron, penggemar rajungan ini mengaku kesulitan mendapat menu favoritnya di Jombang. Sehingga warung makan Gubuk Iwak Segoro menjadi alternatif baginya untuk menikmati menu rajungan tanpa jauh-jauh pergi ke daerah pesisir pantai.
“Sepertinya di Jombang belum ada, saya baru nemu ini. Sudah berkali-kali makan di sini, lebih dekat dan rasanya juga cocok,” ujarnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira