Bacaini.id, KEDIRI – Akhir pekan di Balai Kota Kediri tidak seperti biasanya. Tampak para seniman tari lengkap dengan atribut tarinya bersiap unjuk kreasi dalam helatan Balaikota Performance Art.
Acara tersebut berlangsung selama dua hari mulai Sabtu, 26 November 2022 malam dengan pertunjukan Sendratari Kadiri dan lanjut dengan pertunjukan seni Reog Jaran Panoleh keesokan paginya, Minggu, 27 November 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Zachrie Ahmad menyampaikan bahwa Pemkot Kediri sengaja menggelar kegiatan ini sebagai wujud komitmen bersama masyarakat dalam rangka melestarikan kebudayaan dan tradisi Kadiren.
“Keberadaan seniman tari di Kota Kediri perlu diapresiasi dan diperhitungkan eksistensinya. Berkat mereka, kebudayaan Kediri masih tetap lestari dan bisa kita nikmati dalam sebuah pertunjukan yang menarik,” kata Zachrie, Senin, 28 November 2022.
Menurutnya, menjaga kelestarian kebudayaan, baik seni maupun kearifan lokal sudah menjadi tanggung jawab bersama. Pemkot Kediri melalui Disbudparpora juga mengapresiasi masyarakat Kota Kediri yang turut berperan aktif dalam menjaga kebudayaan asli daerah dan kearifan lokal yang menjadi identitas asli dari Kediri.
“Jika bukan dari kesadaran masyarakatnya sendiri, merawat kebudayaan akan terasa sulit. Tapi karena berangkat dari kesadaran diri, kegiatan kebudayaan seperti ini akan terasa lebih menyenangkan,” terangnya.
Helatan Balaikota Performance Art ini didukung penampilan berbagai kelompok seniman tari yang eksis di Kota Kediri dengan fragmen cerita yang beragam. Ada Tari Arohara & Genjring dari MAN 1 Kediri, Tari Gama Acintya dan Yan’ku dari Seni Tari Smekga.
Kemudian ada Tari Tahu Kuning dan Medley Nusantara dari CK Dance, Tari Gregah dan Tari Kembang Abang dari Sanggar Budaya Nusantara, lalu Tari Semirang dan Topeng Panji dari Tradata serta Kesenian Reog ‘Jaran Panoleh’.
“Berangkat dari kegiatan semacam ini, harapan kami kesadaran masyarakat Kota Kediri dalam melestarikan kebudayaan dan tradisi daerah bisa semakin terpupuk. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kami yakin kelestarian budaya kita akan tetap terjaga,” tandasnya.**