KEDIRI – Sholawat wahidiyah begitu fenomenal dikalangan para pengamalnya, karena dipercaya membawa keberkahan dan pertolongan dari Allah. Hal itu banyak dirasakan oleh para jamaah, salah satunya Yayuk Anisa.
Dikatakan Yayuk, banyak hal yang ia rasakan selama mengamalkan ijazah yang didapatkannya dari KH Abdul Majid Ma’roef ayah dari almarhum KH Abdul Latif Majid. Salah satu yang dirasanya yakni diberikan segala kemudahan dan diberikan kelancaran rejeki.
“Itu benar-benar saya rasakan dan benar-benar dimudahkan oleh allah,” jelas Yayuk saat dihubungi bacaini.id, Senin, 23 Nopember 2020.
Perempuan berusia 40 tahun tersebut juga mengatakan, amalan sholawat wahidiyah sudah ia dalami dan lakukan sejak usianya masih muda. Kala itu ia diajak langsung oleh sang ayah yang memang sudah dekat dengan almarhum KH Abdul Majid Ma’roef.
Sejak saat itu ia tidak pernah putus membaca dan mengamalkan sholawat wahidiyah hingga saat ini. Tak hanya dirinya namun hampir seluruh keluarganya. “Sampai saat ini kita semua terutama kakak saya masih mengamalkan dan alhamdulillah berkecukupan hingga sekarang dan semua dipermudah oleh allah,” katanya.
Selain bercerita tentang keistimewaan sholawat, Yayuk juga berkisah tentang sosok Almarhum KH Abdul Latif Majid yang pernah datang langsung berkunjung ke rumah Kakaknya yang bernama Nurhayati di Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.
Pada waktu itu, kanjeng romo, sapaan KH Latif Majid telah diundang untuk datang mendoakan Nurhayati dan sang suami karena baru saja pulang dari manunaikan ibadah haji pada tahun 2004. “Pada waktu itu, beliau sudah diundang, disiapkan macam-macam tetapi tidak hadir mendadak, kami semua kecewa,” katanya.
Selang beberapa hari dari acara tersebut, tak diduga-duga KH Latif datang mengunjungi rumah Nurhayati untuk bertamu. Kali itu dia hanya berdua bersama istrinya Hj Shofiyah menggunakan mobil biasa.
“Yang paling berkesan. Beliau dawuhnya, makanya jangan berlebihan menjamu saya, saya juga manusia biasa,” katanya.
Seingat Yayuk, romo yai berada di rumah kakaknya lumayan lama, disana banyak dawuh yang dilontarkan kepada keluarga, yang hingga saat ini masih ingat betul. Salah satu yang paling diingat yakni ajakan wirid sholawat yang keutamaannya sangat luar biasa. Selain itu solawat masuk kategori ibadah yang dapat dilakukan kapan pun dimanapun.
“Setiap dawuh beliau sangat halus dan sangat dalam. Saya pegang hingga sekarang,” pungkasnya.(Karebet)