Bacaini.id,TULUNGAGUNG – Di tengah serbuan budaya manca yang digandrungi remaja Indonesia, sekelompok mahasiswa di Tulungagung mati-matian merawat budaya lokal. Seni instalasi menjadi pilihan untuk melawan, sekaligus ruang kebebasan berekspresi.
Dari kampus Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Sekar Kusir berkarya. Mereka adalah para seniman kampus yang tak henti memproduksi karya dengan metode klasik modern.
“Sekar Kusir selalu mengajak mahasiswa untuk menekuni karya seni rupa mulai klasik hingga modern. Kami berusaha melestarikan budaya lokal Tulungagung,” kata Muhammad Khoirudin, Ketua UKM Sekar Kusir kepada Bacaini.id, Senin 21 Juni 2021.
Metode klasik modern dipilih untuk memberi ruang berekspresi seluas-luasnya kepada para seniman kampus. Metode klasik adalah pengerjaan karya dengan cara manual, seperti melukis manual (tidak menggunakan desain grafis), mengecat manual, hingga menyablon.
Sedangkan metode modern dikerjakan dengan sentuhan modernisasi teknologi seperti cetak sablon dan desain grafis sebagai kerangka eksplorasi.
Khoirudin menambahkan karya-karya Sekar Kusir berkomitmen mengangkat kearifan lokal, seperti karikatur tokoh desa dan tempat tempat bersejarah di Tulungagung. Tak jarang mereka memilih tempat yang dianggap wingit atau angker sebagai lokasi Pendidikan dasar anggota Sekar Kusir.
“Pendidikan dasar Sekar Kusir saya tempatkan di Pesisir Pantai Tulungagung atau di tempat-tempat yang konon menurut sebagian besar masyarakat angker atau mistis. Sebagai simbol mendekatkan kepada akar budaya masyarakat, selain untuk menguatkan mental anggota,” kata Khoirudin.
Dia mencontohkan salah satu karya berbentuk lukisan yang disusun dengan metode instalasi bebas. Alih-alih menggurat menggunakan cat, lukisan itu justru dibentuk dari tempelan serabut kelapa.
Menurut Khoirudin, penggunaan serabut kelapa ini memanfaatkan hasil alam untuk menguatkan estitika karya seni. Serabut kelapa juga symbol kekayaan maritim yang dikelola masyarakat Tulungagung.
Penulis: Naphan Fathoni Aziz
Editor: HTW
Tonton video: