Bacaini.ID, KEDIRI – Siapa yang mampu menolak kelezatan keju? Rasa-rasanya semua orang tidak akan sanggup menampiknya.
Keju yang kaya rasa ini ternyata juga kaya manfaat untuk kesehatan. Internasional Dairy Foods Association dalam laman resmi idfa.org menyebut pembuatan keju sudah ada lebih dari 4.000 tahun silam.
Hal itu sesuai catatan kuno yang diwariskan selama berabad-abad. Tidak diketahui siapa pembuat keju pertama.
Legenda kuno berkisah cikal bakal keju dibuat secara tidak sengaja oleh seorang saudagar Arab.
Ia memasukkan persediaan susunya ke dalam kantong yang terbuat dari perut domba saat menempuh perjalanan melintasi gurun pasir selama sehari.
Tanpa disadari, rennet – enzim protein susu – yang terdapat pada lapisan kantong menyebabkan susu terpisah dan menjadi dadih dan whey (air dadih) lantaran berpadu dengan terik matahari.
Malam itu si saudagar Arab menemukan whey yang memuaskan rasa hausnya dan keju (dadih) nikmat yang memuaskan rasa laparnya.
Wisatawan asal Asia yang mula- mula diyakini membawa seni pembuatan keju ke Eropa. Faktanya keju dibuat di banyak wilayah Kekaisaran Romawi pada masa kejayaannya.
Bangsa Romawi pada gilirannya memperkenalkan pembuatan keju ke Inggris.
Selama Abad Pertengahan—dari kemunduran Kekaisaran Romawi hingga ditemukannya Amerika—keju dibuat dan dikembangkan oleh para biarawan di biara-biara Eropa.
Pembuatan keju dengan cepat menyebar di Dunia Baru, tetapi hingga abad ke-19 tetap sebagai industri pertanian lokal. Baru pada tahun 1851 pabrik keju pertama di Amerika Serikat dibangun oleh Jesse Williams di Oneida County, New York.
Pada tahun 1845, sekelompok imigran Swiss yang menetap di Green County, Wisconsin memulai pembuatan keju asing di Amerika.
Sebagian besar petani Wisconsin mulai percaya bahwa kelangsungan hidup mereka di masa depan bergantung pada keju dan pabrik pertama mereka adalah Limburger yang dibuka tahun 1868.
Industri keju grosir lahir dan menunjukkan pertumbuhan fenomenal selama paruh kedua tahun 1800-an. Hal itu terus berkembang di seluruh dunia hingga saat ini.
Berbagai jenis keju pun tersedia sebagai wujud dari perkembangan industri keju yang semakin mapan.
Manfaat Keju
Ahli gizi merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi keju sebanyak 40 gram per hari untuk memperoleh manfaat kesehatan. Manfaat kesehatan dari keju diantaranya:
• Menjaga kesehatan tulang: Keju mengandung kalsium, protein, magnesium, seng, vitamin A, D, dan K yang membantu perkembangan tulang yang sehat.
• Menjaga kesehatan otot: Keju mengandung protein whey yang bermanfaat untuk kesehatan otot.
• Menjaga kesehatan usus: Keju mengandung bakteri probiotik yang membantu kesehatan usus.
• Menurunkan risiko penyakit jantung: Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi keju dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
• Menjaga kesehatan sel: Protein dalam keju dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki sel dalam tubuh.
• Meningkatkan imunitas: Bakteri probiotik dalam keju dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
• Menjaga kesehatan otak: Keju dapat membantu meningkatkan dan menjaga fungsi otak.
• Menjaga kesehatan kulit: Vitamin B dalam keju membantu pertumbuhan dan metabolisme sel, sehingga dapat membuat kulit tampak lebih bersinar.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif