Bacaini.ID, KEDIRI – Desain arsitektur minimalis yang dikenal saat ini tak lepas dari sejarah pergerakan seni modern Belanda yang dikenal sebagai De Stijl.
Gerakan ini didirikan di Leiden, Belanda pada tahun 1917 oleh sekelompok seniman dan arsitek, Theo van Doesburg, Piet Mondrian, dan Gerrit Rietveld.
De Stijl yang artinya the style atau gaya dalam bahasa Indonesia merupakan karya yang khas dengan gaya neoplastisnya.
Penggunaan bentuk geometris yang abstrak, khususnya persegi panjang, dan warna-warna primer, beserta hitam dan putih.
Meskipun De Stijl merupakan gerakan yang utamanya terdapat dalam seni lukis dan arsitektur, gerakan ini juga dapat ditemukan dalam tipografi, desain industri, tekstil, dan banyak lagi.
Banyak kita temukan desain-desain minimalis yang menjadi tren hingga kini. Seperti arsitektur rumah, interior, furnitur, mode dan lainnya.
Ini semua tak lepas dari sejarah De Stijl yang membawa warna kesederhanaan namun tetap memiliki nilai seni tinggi.
Sejarah De Stijl
Pengaruh terbesar dari seni ini adalah Perang Dunia I.
Belanda netral selama perang, warga negara Belanda sebagian besar tidak dapat meninggalkan negara mereka.
Hal ini berlaku bagi Theo van Doesburg, seorang seniman dan penulis yang merasa terisolasi dari gerakan seni yang lebih besar di seluruh benua dan dunia.
Van Doesburg kemudian memutuskan untuk memulai gerakannya sendiri.
Setelah bertemu dengan beberapa seniman yang berpikiran sama dan juga mencari kolaborator, Van Doesburg memulai sebuah majalah dengan pelukis Piet Mondrian yang berjudul “De Stijl.”
Dalam publikasi inilah prinsip-prinsip panduan gerakan tersebut diuraikan, dimulai pada tahun 1917.
Van Doesburg dan Mondrian berusaha menciptakan seni sebagai bahasa universal, untuk penebusan dosa setelah melihat kengerian Perang Dunia.
Produksi massal dan industrialisasi yang dimulai dengan cepat selama Perang Dunia I memiliki pengaruh yang mendalam pada seniman De Stijl.
Mereka percaya bahwa individu menjadi tidak relevan, dan bahwa seni harus mencerminkan aspek alam yang paling sederhana dan paling universal.
Gerakan ini membuat gelombang besar dalam perkembangan seni abad ke-20.
Hingga kini prinsip-prinsip dasar De Stijl terus digunakan dan berkembang.
Di tahun 90-an misalnya arsitektur minimalis menjadi tren desain rumah modern dan masih disukai hingga kini.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif